jpnn.com, PALEMBANG - Sebanyak 11 orang pekerja tambang batu bara tewas tertimbun longsor di Desa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim, Sumsel, pada Rabu pukul 14.00 WIB.
"Iya ada yang tertimbun tanah longsor dan meninggal dunia, sudah dievakuasi semua dan dibawa keluarga ke rumah masing-masing untuk disemayamkan," kata Kapolres Muara Enim AKBP Donni Eka Saputra dihubungi dari Palembang, Rabu.
BACA JUGA: Terlibat LGBT, Brigjen EP Dijatuhi Sanksi Nonjob sampai Pensiun
Sementara Kapolsek Tanjung Agung AKP Faisal Pangihutan Manalu saat dikonfirmasi menjelaskan kesebelas korban diketahui sedang membuat semacam jalan di bawah permukaan tanah, kesebelasnya dihimpit oleh dinding tanah setinggi delapan meter.
Kemudian dinding tanah di sisi kanan tiba-tiba longsor dan menimbun kesebelas orang tersebut, longsor terjadi diduga akibat tanah yang lembut setelah diguyur hujan deras semalaman.
BACA JUGA: Motif Pembunuhan Sadis terhadap Demas Laira Akhirnya Terungkap, Begini Penjelasan Polisi
Proses evakuasi berlangsung selama tiga jam menggunakan alat berat dan semua korban dapat dievakuasi pada Rabu sore ke puskesmas terdekat, lalu tim kepolisian mengidentifikasi masing-masing korban sebelum diserahkan ke keluarga.
Dari 11 korban meninggal tersebut, empat warga berasal dari Desa Tanjung Lalang, dua warga Desa Penyandingan dan lima orang warga dari Provinsi Lampung.
BACA JUGA: Lima Penambang Emas Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Tambang Ilegal Blok Nipah
Ia menyebut di sekitar lokasi kejadian memang banyak aktivitas warga yang mengelola tambang batu bara rakyat setiap harinya, namun tambang itu tergolong ilegal dan sering diingatkan oleh polisi agar tidak lagi melakukan penambangan.
BACA JUGA: Agus Saiful Lagi Jogging Dekat Rumah, Terkena Gulungan Layangan, Tewas dengan Kondisi Mengenaskan
"Kalau selama saya jadi kapolsek baru ini ada kejadian tertimbun, tapi dari keterangan warga dulu sudah pernah ada kejadian serupa," kata AKP Faisal menambahkan.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi