jpnn.com, JAKARTA - Kerja polisi patut diacungi jempol. Jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku perampokan di SPBU Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat yang menewaskan Davidson Tantono.
Satu orang perampok ditembak mati, dan dua orang lainnya dibekuk di Blambangan, Banyuwangi, Jatim.
BACA JUGA: Pertamina Tambah Fasilitas Baru bagi Pemudik
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Rudy Heriyanto menjelaskan, satu orang yang ditembak mati berinisial SFL. Pria asal Lampung itu terpaksa ditembak lantaran mencoba melawan petugas.
"Dia (SFL) adalah kapten kelompok sekaligus eksekutor perampokan (SPBU Daan Mogot). Kami ambil tindakan tegas karena pelaku hendak merebut senjata anggota saat dibawa ke bypass Sidoarjo," terang Rudy.
BACA JUGA: Perampok Bersenjata Laras Panjang Bawa Kabur Uang Satu Karung, Miliaran!
SFL bersembunyi di Banyuwangi bersama dua orang kawanannya yang berinisial NZR dan RCL. Pergerakan mereka terendus polisi yang sudah membuntutinya selama dua hari.
Senin siang (19/6), sekitar pukul 13.30, polisi menggrebek sarang persembunyian kawanan tersebut.
BACA JUGA: Pelaku Perampokan Davidson Tantono Pemain Lama dan Sudah Puluhan Kali Beraksi
Setelah ketiganya ditangkap, polisi meminta SFL untuk menunjukkan barang bukti Senpi yang dipakai untuk menembak Davidson.
SFL lantas mengatakan, senpi itu dibuang di Byass Alteri Porong Sidoarjo. "Setelah mendapat keterangan itu kami langsung membawanya ke Sidoarjo," imbuh Rudy.
Selasa dini hari (20/6), polisi yang membawa SFL tiba di Sidoarjo. Dia dikeler untuk mencari barang bukti itu. Namun saat sudah turun dari mobil, dia berusaha merebut senjata anggota.
Sempat terjadi pergelutan antara SFL dengan polisi. Melihat hal tersebut, korps berseragam cokelat tak mau ambil risiko. SFL ditembak mati. Peluru polisi mengenai dada kiri dan perutnya.
"Kami sempat bawa pelaku ke rumah sakit terdekat, namun akhirnya pelaku meninggal. Penembakan terjadi antara pukul 02.30-03.00 dini hari," tutur polisi dengan tiga melati di pundak tersebut.
Polisi lantas membawa jenazah SFL ke RSUD dr. Soetomo. Untuk sementara, jenazah SFL masih berada di Surabaya. Polisi masih mencoba menghubungi keluarga pelaku untuk proses pemulangan jenazah.
Sedangkan dua pelaku lain yakni RCL dan NZR sudah dibawa ke Jakarta untuk dimintai keterangan. "Mereka ini rencanaya setelah dari Banyuwangi bakal melarikan diri ke Bali," ucap Rudi.
Rudi menegaskan, kelompok SFL terafiliasi dengan beberapa spesialis perampokan nasabah bank. Saat ini polisi masih memburunya.
"Ada 10 orang lebih anggota komplotan ini. Kami sudah tangkap 7 orang, dua ditindak tegas. Kami imbau kepada pelaku lainnya agar menyerahkan diri," tegasnya. (did/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Distribusi BBM Dipastikan Lancar
Redaktur & Reporter : Soetomo