Kapten Persebaya: Saling Memaafkan demi Perdamaian

Kamis, 05 Oktober 2017 – 14:49 WIB
Saat melawat ke markas Persigo Semeru FC, kemarin, Fandry Imbiri dan pemain Persebaya lain mengenakan pita hitam sebagai ungkapan bela sungkawa atas insiden pada 1 Oktober dini hari lalu. Foto: Chandra Satwika/Jawa Pos/JPNN

jpnn.com, JEMBER - Para pemain Persebaya Surabaya membalut lengannya dengan pita hitam saat melawan Persigo Semeru FC di Stadion Jember Sport Garden, Rabu (4/10).

Aksi solidaritas tersebut dilakukan sebagai wujud duka mendalam atas insiden pada 1 Oktober dini hari lalu.

BACA JUGA: Pita Hitam di Lengan Kiri Pemain Persebaya

Persebaya berharap pita hitam tersebut menjadi simbol perdamaian.

Itu dilakukan dengan harapan tak ada lagi kerusuhan di sepak bola Indonesia.

BACA JUGA: Imbang Kontra Persigo, Persebaya Tetap di Puncak

Manajer Persebaya Chairul Basalamah berharap pihak yang bentrok bisa legawa dan saling menghentikan kebencian.

’’Biar ke depan saling menjaga dan menjadikan peristiwa itu sebagai pelajaran. Semoga tidak pernah lagi terulang,’’ kata Chairul.

BACA JUGA: Peluang Segudang, Persigo vs Persebaya Masih Imbang

Kapten Persebaya Rendi Irwan juga berharap tindakan kekerasan segera dihentikan agar tidak kembali jatuh korban. Apalagi mereka yang tidak bersalah.

’’Mau sampai kapan? Biarkan pihak yang berwajib melakukan tugasnya. Saling memaafkan demi perdamaian bagi semua,’’ ujarnya.

Sementara itu, dalam laga Persebaya melawan Persigo kemarin (4/10), Bonek kembali membuktikan loyalitasnya.

Jarak 199 kilometer yang membentang dari Surabaya menuju Jember tidak menjadi masalah.

Suporter setia Persebaya itu datang dan kembali memenuhi stadion tempat berlangsungnya pertandingan.

Dari total 15.436 penonton yang hadir di stadion, 90 persen di antaranya Bonek. Karena itu, Green Force, julukan Persebaya kembali merasakan pertandingan tandang rasa kandang.

Tidak hanya dari Surabaya, Bonek yang memenuhi stadion berkapasitas 20 ribu penonton itu juga berasal dari kota-kota sekitar seperti Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, dan Lumajang.

Itu juga kali pertama anthem Song for Pride berkumandang di Jember.

Afif Bustomi, salah seorang Bonek asli Jember, mengaku bahagia dengan kehadiran tim idolanya.

Apresiasi layak diberikan kepada Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo bersama Pemerintah Kabupaten Jember dan polres jajaran di sekitarnya.

Pihaknya menyediakan transportasi untuk Bonek pulang ke Surabaya. Total ada 18 truk, 30 pikap, dan empat motor trail. (rid/c19/ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cinta Persebaya, Aktris Cantik Ini Puji Bonek Habis-habisan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler