jpnn.com, JEMBER - Para pemain Persebaya Surabaya melilitkan pita hitam di lengan kiri ketika melawan tuan rumah Persigo Semeru FC di Stadion Jember Sport Garden kemarin.
Aksi solidaritas tersebut sebagai wujud duka mendalam atas insiden pada 1 Oktober dini hari lalu.
BACA JUGA: Imbang Kontra Persigo, Persebaya Tetap di Puncak
Dengan pita hitam itu, Persebaya berharap menjadi simbol perdamaian. Itu dilakukan dengan harapan tak ada lagi kerusuhan di sepak bola Indonesia.
Manajer Persebaya Chairul Basalamah berharap, pihak yang bentrok bisa legowo dan saling menghentikan kebencian.
BACA JUGA: Peluang Segudang, Persigo vs Persebaya Masih Imbang
’’Biar ke depannya saling menjaga dan menjadikan peristiwa itu sebagai pelajaran. Semoga tidak pernah lagi terulang,’’ katanya.
Kapten Persebaya Rendi Irwan juga berharap agar tindakan kekerasan segera dihentikan agar tidak kembali jatuh korban. Apalagi, mereka yang tidak bersalah.
BACA JUGA: Jaga Komitmen Damai Bonek dan PSHT
’’Mau sampai kapan? Biarkan pihak yang berwajib melakukan tugasnya. Saling memaafkan demi perdamaian bagi semua,’’ ujarnya.
Sementara itu, dalam laga Persebaya melawan Persigo kemarin (4/20), Bonek kembali membuktikan loyalitasnya.
Jarak 199 kilometer yang membentang dari Surabaya menuju Jember tidak jadi masalah. Suporter setia Persebaya itu datang dan kembali memenuhi stadion tempat berlangsungya pertandingan.
Dari total 15.436 penonton yang hadir di stadion, 90 persen di antaranya adalah Bonek. Karena itu, Green Force kembali merasakan pertandingan tandang rasa kandang.
Tidak hanya dari Surabaya saja, Bonek yang memenuhi stadion yang berkapasitas 20 ribu penonton itu berasal dari kota-kota sekitar seperti Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, dan Lumajang.
Itu juga kali pertama anthem Song for Pride berkumandang di Jember. Afif Bustomi, salah satu Bonek asli Jember mengaku bahagia dengan kehadiran tim idolanya.
Dia berharap ke depannya, laga Persebaya bisa kembali dilaksanakan di Jember. ’’Saya Bonek yang juga ingin merasakan kedasyatan pertandingan Persebaya di kota kelahiran saya, Jember,’’ paparnya.
Apresiasi layak diberikan kepada Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo bersama Pemerintah Kabupaten Jember dan Polres jajaran di sekitarnya. Pihaknya menyediakan transportasi untuk Bonek pulang ke Surabaya. Total ada 18 truk, 30 pick-up, dan 4 motor trail.
’’Biar semua berjalan aman. Kami arahkan ke Surabaya selesai pertandingan (kemarin (4/10)). Tiba di Surabaya malam harinya,’’ bebernya. (rid/ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Laga Terakhir, Persigo Jago Kandang, Persebaya Rakus Gol
Redaktur & Reporter : Soetomo