jpnn.com, AMLAPURA - Kabupaten Karangasem di Bali pada Selasa lalu (27/3) menjadi lokasi penetapan Hari Keluarga Bumi yang diselenggarakan The World Peace Committee. Tujuan penetapan Hari Keluarga Bumi yang dilaksanakan di Objek Wisata Putung, Karangasem itu adalah mewujudkan keserasian dan keselarasan bagi semua makhluk hidup di Bumi.
Acara penetapan Hari Keluarga Bumi juga dibarengi penandatanganan prasasti seberat 5 ton yang dipilih khusus dan diambil dari Pura Tapsai di Desa Puragae di Kecamatan Rendang, Karangasem. Prasasti Hari Keluarga Bumi diteken oleh Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumantri dan Presiden The World Peace Committee Djuyoto Suntani.
BACA JUGA: Oh Dewi, Sedang Hamil tapi Berjalan Kaki Sendiri Jauh Sekali
Djuyoto Suntani menjelaskan alasan The World Peace Committee memilih Karangasem sebagai lokasi penetapan Hari Keluarga Bumi. Keputusan organisasi yang menghimpun perwakilan dari 202 negara itu didasari pada aspek spiritualitas Karangasem yang sangat tinggi.
“Ibu kota Kabupaten Karangasem bernama Amlapura, berasal dari kata alam dan pura,” sebutnya.
BACA JUGA: Pekerja Asing Bekerja Tanpa Izin, Pemda Kehilangan Pemasukan
Dalam bahasa Sanskerta kuno, kata Suntani, alam adalah jagad raya. Sedangkan pura adalah kota.
Karena itu, Amlapura berarti ibu kota bagi alam semesta. “Karena itu di ibu kota jagad raya ini ditetapkan Hari Keluarga Bumi, hari keluarga bagi alam semesta," tuturnya.
BACA JUGA: Ibu Muda Tinggalkan Suami demi Pria Kenalan di Facebook
Sedangkan Bupati Ayu dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas keputusan The World Peace Committee memilih Karangasem sebagai lokasi penetapan Hari Keluarga Bumi. “Melalui kegiatan ini, Kabupaten Karangasem nantinya turut serta berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia,” ujarnya.
Lebih lanjut Ayu mengatakan, upaya mewujudkan perdamaian dunia bisa dimulai dengan saling menghargai dan menghormati antaroumat beragama. Menurutnya, sikap saling menghormati itu sudah terwujud di Kabupaten Karangasem.
Namun, katanya, umat beragama tetap harus waspada terhadap upaya-upaya yang bertujuan menggango keharmonisan. “Komunikasi antar-umat beragama harus terus dibangun sehingga paham-paham radikal dapat dicegah," tambah Bupati Ayu di acara bertaraf internasional itu.(jaa/indopos/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Tiang Listrik Jadi Korban Kecelakaan
Redaktur : Tim Redaksi