BACA JUGA: Politisasi Abaikan Basis Keindonesiaan
Salah satunya adalah Kantor Karantina Pertanian Kelas II dan Bea Cukai Merak, BantenBACA JUGA: Cita-cita, Bikin Statiun Pintar KA
Hal tersebut dilakukan guna mencegah menyebarnya penyakit flu babi yang sedang marak terjadi di sejumlah negaraKasubsi Intelejen Kantor Bea Cukai Merak Pangestu saat ditemui diknatornya, Selasa (28/4) mengatakan, Bea Cukai melakukan pemeriksaan ketat agar daging babi atau daging kemasan kaleng agar tidak bongkar muat di Kawasan Merak. Namun, lanjut Pangestu, dari hasil pemantauan yang dilakukan pihaknya sejauh ini belum menemukan adanya importir yang mengirim daging babi atau daging olahan dalam kemasan kaleng masuk melalui Pelabuhan Indak Kiat Merak
BACA JUGA: Rumah Pintar di Kereta Api
“Kalau ada importir yang akan memasukkan daging babi, kami akan meminta agar importir untuk melengkapi dokumen dari Karantina Hewan dan Tumbuhan duluMereka juga harus melengkapi dokumen kepabeananNamun, jika ternyata daging itu mengandung bakteri atau virus flu babi maka kami perintahkan importir untuk mengembalikan daging ke negara asalJika tidak mau maka daging tersebut harus dimusnahkan, sebab khawatir virus flu babi itu menyebar di Indonesia,” tegas Pangestu.
Langkah lain yang dilakukan adalah selektif dalam memeriksa kargo yang berasal dari luar negeri terurama yang dicurigai membawa daging dalam kemasan kalengHal ini untuk menghindari adanya penyelundupan daging kaleng yang bisa menularkan penyakit ini“Kami akan tindak tegas yakni menyita daging babi kalengan yang terbukti dokumennya tidak lengkap dan akan memusnahkannya,” ujarnya.
Sementara itu, Dokter Hewan Stasiun Karantina Hewan dan Tumbuhan kelas II Merak, Melani Adiningrum menambahakan, babi yang dicekal masuk ke Indonesia adalah babi dari luarMeski daging yang biasa dikirim itu adalah babi lokal, namun demikian pihaknya tidak mau gegabah. Kantor Karantina tetap melakukan pemeriksaan terhadap babi lokal yang biasa dikirim dari Lampung dan Medan menuju ke beberapa kota di Pulau Jawa melalui MerakSebab berdasarkan informasi terbaru, saat ini penyebaran flu babi telah sampai ke Australia“Kita patut waspada sebab Australia dengan Indonesia jaraknya begitu dekatJadi tidak menutup kemungkinan virus itu menulari ke babi di Indonesia,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga mengitensifkan kerjasama dengan Stasuin Karantina Hewan dan Tumbuhan Lampung untuk menekan dan memerangi flu babi“Jika ada babi yang terindikasi terserang flu babi maka langsung dikembalikan ke daerah asal atau dimusnahkan sehingga tidak menularkan penyakit ini di Jawa,” ujar Melani(SN/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Djoko Kendil Bawa SBY Susuri Priok-Senen
Redaktur : Tim Redaksi