Karen Ralat BAP soal Permintaan Sutan dan Jhonny Allen

Selasa, 04 Maret 2014 – 18:52 WIB
Dirut Pertamina Karen Agustiawan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (4/3). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Pertaminan, Karen Agustiawan yang hari ini menjadi saksi pada persidangan atas Rudi Rubiandini di Pengadilan Tipikor Jakarta sempat dicecar mengenai anak buahnya yang dipanggil politikus Partai Demokrat di DPR, Sutan Bhatoegana dan Jhonny Allen Marbun.

Pada persidangan itu, ketua majelis, Amin Ismanto menanyakan isi berkas acara pemeriksaan (BAP) Karen yang menyebut dua direktur di Pertamina, yakni Afdal Bahaudin dan Hanung Budya pernah dipanggil oleh Sutan Bhatoegana dan Jhonny Allen Marbun. “Pernah enggak dilapori?" tanya  Amin ke Karen.

BACA JUGA: Tim Pakar Sebut Kemampuan Dimyati Lemah

Mendapat pertanyaan itu, Karen mengatakan, dirinya sudah meralat keterangan di BAP hasil pemeriksaan di KPK itu. Perempuan bernama Galaila Karen Kardinah itu beralasan, dirinya tidak mengetahui secara langsung saat Afdhal dan Hanung dipanggil Sutan.

"Saya sudah ralat dalam BAP selanjutnya, segala sesuatu yang tidak saya alami tidak saya sertakan dalam BAP selanjutnya," ucap Karen.

BACA JUGA: Yakin Partai Demokrat Bisa Ulangi Kesuksesan 2009

Selanjutnya, jaksa penuntut umum (JPU) dari KPK, Riyono menanyakan laporan ke Karen dari Hanung dan Afdal usai bertemu Sutan dan Jhonny Allen. Namun, Karen kembali mengaku tidak pernah menerima laporan. "Tidak pernah," tandasnya.

Dalam BAP tertanggal 8 November 2013, Karen mengakui ada orang lain yang meminta uang kepadanya selain Sekjen ESDM, Waryono Karno. Menurut Karen, dua anak buahnya, Afdal dan Hanung pernah dipanggil oleh Sutan dan Jhonny Allen.

BACA JUGA: Caleg Ditembak Mati, Menkopolhukam Yakin Pemilu Aman

Dalam BAP, istri Herman Agustiawan itu mengungkapkan bahwa Hanung dan Afdal diminati sejumlah uang terkait penetapan dan pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Negara-Perubahan pada 2011, 2012, dan 2013.

Terkait penetapan APBN-P 2011, Karen memaparkan, Afdal dan Hanung dipanggil oleh Jhonny Allen dan Sutan Bhatoegana ke ruangan Komisi VII di gedung DPR RI Jakarta, dalam rapat asumsi makro APBN 2012. Jhonny meminta ke Afdel dan Hanung untuk memberikan komisi Rp 1 per liter untuk volume bahan bakar minyak PSO/BBM subsidi. Bahkan, Jhonny mengancam bakal mengakhiri karir keduanya jika permintaannya tidak dikabulkan.

Sementara, pada 2012, Direktur Gas PT Pertamina, Hary K, dan Hanung juga pernah dipanggil oleh Jhonny Allen dan Sutan Bhatoegana untuk datang ke Komisi VII DPR. Dalam BAP itu Karen mengatakan, Jhonny Allen meminta komisi dari setiap pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas.

Menurut Karen, dua anak buahnya itu juga diancam akan diberhentikan jika tidak memberikan komisi itu. Karena permintaan mereka tidak dipenuhi, tutur Karen, Pertamina akhirnya mendapatkan pengurangan alokasi untuk pembangunan SPBG. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Walkot Serang Dicecar Kedekatannya dengan Atut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler