JOGJA -- Kepala Pusat Studi Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Asep Purnama Bahtiar melihat upaya voting dalam pemilihan ketua umum (Ketum) PP Muhammadiyah merupakan ekor renggangnya hubungan organisasi tersebut dengan pemerintah"Ini untuk kemaslahatan organisasi, bukan kemaslahatan orang per orang," kata Asep di gedung A.R
BACA JUGA: Ada Upaya Jegal Din di Voting Ketum
Fachruddin, kompleks UMY, kemarin (6/7)Menurut dia, voting pemilihan orang nomor satu di Muhammadiyah bukan barang baru
BACA JUGA: Aisyiyah Pilih Lima Formatur
Dia mencontohkan, ketika Abdul Rozak (A.R.) Fachruddin akan dipercaya menjabat ketua umum kali ketigaKala itu, jelas Asep, yang mendapat suara terbanyak adalah Buya Achmad Dimyati
BACA JUGA: Ada Transfer Pengusaha Ke Jendral
Di sisi lain, Dimyati dikenal sebagai kader Muhammadiyah yang berwatak kerasDengan kondisi Orde Baru ketika itu, sangat riskan Muhammadiyah dinakhodai dengan gaya kepemimpinan ala Dimyati yang keras"Melalui voting, Pak A.Rterpilih lagi," ujarnya.Bagi Asep, situasi yang sama terjadi pada Muktamar 2010 di JogjaDin bagi sejumlah kalangan diakui terlalu keras terhadap pemerintahKarena itu, tidak sedikit pengurus Muhammadiyah di daerah maupun wilayah yang terkena imbasnya.
"Kami sering mendapat info, komunikasi warga Muhammadiyah dengan pemerintah daerah terganggu," ungkap AsepBagi dia, informasi tersebut seolah-olah melegitimasi untuk tidak membangun hubungan baikSelain itu, kondisi saat ini memang jauh jika disamakan dengan masa Orde BaruNamun, terang dia, ada pertimbangan bahwa psikologis penguasa saat ini kurang bersahabat dengan para oposisi"Pertanyaannya, apakah Presiden SBY nyaman atau tidak dengan gaya kepemimpinan Din?" ulas Asep
Ketika menteri pendidikan nasional tidak dari representasi Muhammadiyah maupun kepanjangan tangan Partai Amanat Nasional, papar dia, berkembang kegelisahan di antara warga Muhammadiyah"Apa karena pendekatan ketua umum yang membuat Muhammadiyah tak punya menteri lagi," ujarnya(aga/sep/c6/tof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bentuk Tim Monitoring Elpiji
Redaktur : Tim Redaksi