jpnn.com - FILM Jenderal Soedirman yang mulai diputar serentak di bioskop-bioskop sejak kemarin, mulai menjadi buah bibir. Puja sanjung dan kritik datang beriringan.
Sang Jenderal memang tokoh legendaris di panggung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Namun tahukah Anda bahwa Jenderal Soedirman pernah turun pangkat?
Di penghujung perang kemerdekaan Indonesia, Devisi Bambu Runcing, tentara rahasia bentukan Jenderal Soedirman dan Tan Malaka terlibat konfrontasi dengan tentara resmi pemerintah Indonesia.
BACA JUGA: Eits... Jenderal Soedirman Pernah Membentuk Pasukan Rahasia di Jakarta
Pangkal masalahnya, pasukan rahasia yang menyokong prinsip merdeka 100 persen tersebut, kecewa dengan serangkaian diplomasi yang dilakukan pemerintah. Dan kekecewaan itu mencapai puncaknya ketika Hatta mengeluarkan kebijakan Restruksturisasi dan Rasionalisasi (Re-Ra) tentara.
Re-Ra ini menyatukan komando laskar-laskar ke dalam satu komando TNI. Merampingkan jumlah tentara, serta penurunan pangkat.
Gara-gara Re-Ra, Jenderal Soedirman yang dilantik menjadi Jenderal oleh Presiden Soekarno pada 18 Desember 1945--setelah sebelumnya terpilih menjadi Panglima TKR dalam Konperensi TKR, 12 November 1945 di Jogja--itu turun pangkat menjadi Letnan Jendral.
BACA JUGA: Radhar Panca Dahana: RUU Kebudayaan Jangan Pangkas Imajinasi
(Baca: Eits... Jenderal Soedirman Pernah Membentuk Pasukan Rahasia di Jakarta)
"Meski setelah wafat, pangkatnya dinaikan secara anumerta menjadi Jenderal penuh," tulis buku sebagaimana dicuplik dari buku 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia-Biografi Singkat Seratus Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah Indonesia di Abad Ke 20. (wow/jpnn)
BACA JUGA: 50 Hari di 7 Kota Besar, Tim Tari Kalimantan Manggung di Prancis
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ananda Sukarlan Menggubah Sajak Sitor Situmorang
Redaktur : Tim Redaksi