jpnn.com - BEKASI - Pihak Rumah Sakit Permata Bekasi, hari ini, Sabtu (16/7) menggelar jumpa pers karena dinyatakan Kementerian Kesehatan menggunakan vaksin palsu.
Melalui Bagian Pelayanan Kesehatan, dr. Siti Yunita menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan Pabrik Pembuat Glaxo Smith Kline dan Sanofi Aventis, yang didistributori oleh tiga perusahan.
BACA JUGA: Giliran RS Permata Bekasi Diserbu Orang Tua
Ketiganya yakni, PT Anugrah Prima Lestari, PT Sagi Capri, dan PT Azka Medical.
“Yang masuk dalam Rumah Sakit kami ialah tiga distributor, namun saat stok vaksin habis kebetualan tiga distributor kami habis dan yang ada hanyalah Azka Medical," ujar Siti.
BACA JUGA: Terungkap! Rizal Ramli Bertindak di Luar Rekomendasi
Di samping itu, pihak RS tergiur dengan harga vaksin yang miring. "Selain itu murah, sehingga pihak kami memilih untuk menggunakan vaksin itu kepada bayi dan balita,” lanjut Siti seperti dikutip dari GoBekasi (Jawa Pos Group).
Selain itu, pihaknya juga terdesak mengingat jadwal vaksin sudah diagendakan. Karena itulah, pihak RS memilih untuk menggunakan stok dari PT Azka Medical, yang ternyata bermasalah.
BACA JUGA: DEN Belum Keluarkan Sikap Resmi Soal Holding Energi
“Saat itu Jadwal vaksinasi anak sudah tertentu, RS harus melayani kebutuhan dokter yang hanyan tinggal beberapa saat lagi,” sambungnya.
Lalu sejak kapan RS Permata Bekasi menggunakan vaksin palsu?
“Ini kita pakai sejak Oktober 2015 sampai Juni 2016 saja, usai penggerebekan pasangan suami istri yang berada di wilayah Kemang Pratama, Bekasi Selatan oleh Bereskrim Mabes Polri,” kata Siti. (kub/gob/chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Dalam Bahaya
Redaktur : Tim Redaksi