jpnn.com, JAKARTA - Asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kubu Raya dan Sambas, Kalimantan Barat pada Minggu (19/8) hingga Senin pagi (20/8), sempat mengganggu penerbangan di Bandara Supadio, Kota Pontianak.
Namun, kepekatan asap mulai berkurang seiring upaya pemadaman yang dilakukan Manggala Agni, TNI dan Polri dibantu masyarakat setempat yang berjibaku memadamkan api.
BACA JUGA: Padamkan Karhutla, BPBD Jambi Pakai Helikopter Water Bombing
"Penerbangan bandara yang sempat delay tadi pagi, sejak pukul 08.00 WIB Sudah normal kembali. Jarak pandang sekarang sudah masuk batas aman, 1000 meter," ucap Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Ruandha A Sugardiman menjawab JPNN.
Menurut Ruandha, kahutla terjadi di dua wilayah di Kabupaten Kubu Raya, yakni Kecamatan Sungai Raya dan Rasau.
BACA JUGA: Ada yang Sengaja Membakar Puluhan Hektar Hutan Rakyat
Kondisi itu membuat asap tebal menyebar hingga Kota Pontianak.
"Untuk yang di Kubu Raya, hasil pengamatan tim kami yang terbakar adalah lahan masyarakat di Desa Limbung, Desa Punggur Kecil dan Rasaujaya umum," jelas Ruandha.
BACA JUGA: Infografis: Ayo Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan
Akses menuju lokasi kebaran menurutnya cukup mudah, hanya saja terkendala masalah air untuk pemadaman tidak ada.
Upaya memadamkan api dengan water bombing pada Minggu kemarin batal dilakukan akibat asap tebal.
Titik kebakaran lainnya juga berada di Kabupaten Sambas, tepatnya di Kecamatan Jawai, Teluk Keramat, dan Paloh.
Akibatnya daerah Sambas dan hingga perbatasan dengan Malaysia dikepung asap.
Di Sambas, hasil pengamatan tim Manggala Agni didapati kebakaran pada lahan masyarakat di Desa Trimandayan danSukura, Kecamatan Teluk Keramat, serta Desa Sungai Baru di Kecamatan Jawai.
"Akses susah, kondisi sumber air ada namun terbatas. Informasi di lapangan, pembakaran lahan dilakukan di Kecamatan Jawai, merambat hingga Kecamatan Teluk Keramat," ungkap Ruandha.
Hingga hari ini, Manggala Agni bersama TNI, Polri dan dukungan penuh masyarakat, masih terus memadamkan api untuk mencegah dampak lebih luas, termasuk ke pemukiman dan perkebunan rakyat di Teluk Keramat.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Helikopter Tiba Awal Bulan, Pemadaman Sementara Lewat Darat
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam