Helikopter Tiba Awal Bulan, Pemadaman Sementara Lewat Darat

Minggu, 29 Juli 2018 – 04:20 WIB
Helikopter pemadaman Karhutla baru tiba awal Agustus. Foto: jambiekspres/jpg

jpnn.com, JAMBI - Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi mencatat sejauh ini sudah sekitar 103 Hektare lahan dan hutan yang terbakar tahun ini.

Sementara untuk hotspot sendiri lebih dari itu yakni mencapai 108 titik panas. Hal ini terwujud dengan beralihnya status waspada menjadi siaga darurat pada bulan ini.

BACA JUGA: Bawaslu: Paling Banyak Eks Koruptor Nyaleg di Provinsi Jambi

Bachyuni Deliansyah, Kepala BPBD Provinsi Jambi menyampaikan sebenarnya kondisi ini belum menjadi yang terparah. Karena tingkat kepastian hotspotnya masih 55 persen.

“Hanya untuk mengantisipasi saja, karena ke depan musim panas dan kekeringan akan berlangsung, untuk itu sebagai antisipasi Plt. Gubernur Jambi meminta bantuan helikopter waterboombing kepada BNPB,” katanya.

BACA JUGA: 24,5 Hektare Lahan Terbakar, Tebo Tingkatkan Status Siaga

Untuk bantuan udara tersebut Bachyuni menyampaikan paling lama akan sampai pada awal bulan Agustus. “Nanti bantuan heli ada dua hingga empat, untuk memadamkan via udara jika terkendala di darat,” sampainya.

Uluran tangan pusat ini , diakui Bachyuni dikarenakan Provinsi Jambi sendiri tidak mempunyai kendaraan udara dalam memecahkan masalah karhutla. “Sementara untuk sekarang kita terus lakukan operasi darat , sembari menunggu datangnya helicopter,” ujarnya.

BACA JUGA: Polantas yang Tolong Bawa Jenazah akan Diberi Penghargaan

Setidaknya terdapat enam kabupaten yang telah berstatus siaga darurat di Provinsi ini. “Ada Tebo, Sarolangu, Muaro Jambi, Tanjab Barat, Tanjab Timur dan Merangin,” katanya lagi.

Hal ini lah yang menyebabkan Provinsi Jambi harus menyandang status siaga darurat Karhutla di tingkat nasional.

Sementara untuk posko pengamanan karhutla sendiri, Bachyuni menyampaikan, posko daerah lebih dahulu didirikan, karena peneteapan status merujuk pada kondisi daerah.

“Untuk pimpinan satgasnya biasanya didaerah dipimpin oleh Komandan Kodim, “ sampainya.

Hingga hari ini, kata Bachyuni pun masih ditemukan titik api terbaru. “Yang terbaru di Sarolangun, ada satu hotspot kurang lebih ada satu hektar tambahan hotspotnya,” ungkapnya.

Selanjutnya juga akan dilakukan evaluasi terhadap penangannan tim di darat ini. ”Nanti jika memang tidak memungkinkan saya akan berkirim surat kembali,” tandasnya.

Sementara itu Plt. Kadis Kehutanan Provinsi Jambi Erizal saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu (23/7) menyebutkan data yang berbeda. Untuk kondisi di lapangan, setidaknya untuk di Provinsi Jambi telah terjadi kebakaran lahan sekitar 126,1 Hektar (H).

Dalam periode 1 Januari hingga 22 Juli 2018. Luas tersebut terdiri dari areal penggunaan lain sebanyak 84,6 H atau berjumlah 67 persen. “Sementara untuk kawasan hutan yang terbakar ada 41,5 Hektar atau hanya 33 persen saja,” kata Erizal.

Adapun kebakaran tersebut, menurut Erizal tidak terdapat lagi di Provinsi ini. “Semuanya sudah dipastikan padam oleh tim satgas Karhutla,” sampainya. Sementara untuk perkembangan terbaru dari 30 titik panas yang didapatkan selama tahun 2018 ini belum menimbulkan dampak penyakit, terhadap efek karhutla. “Kalo ISPA dan segala macam masih belum,” sampainya.

Dia juga menyebutkan menjelang perhelatan akbar Asian Games 2018 semua pihak terus menekan angka karhutla. “Karena Jambi dekat dengan Palembang kita juga mengusahakan tidak terjadi karhutla disini,” ujarnya. (aba)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Panglima TNI Optimistis Mampu Mengatasi Gangguan Asap


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
karhutla   Jambi  

Terpopuler