jpnn.com, YOGYAKARTA - Pergelaran Karnaval Merdeka Belajar di titik nol Yogyakarta pada Minggu (28/5) menarik perhatian ribuan masyarakat dari berbagai penjuru.
Kegiatan yang dihadiri langsung Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Direktur Film, Musik, dan Media Ahmad Mahendra ini merupakan bagian dari kegiatan Hari Pendidikan Naisonal.
BACA JUGA: Hardiknas 2023: Karnaval Merdeka Belajar di Yogyakarta Hadirkan 24 Episode MB
Ada sekitar 500 peserta yang terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA, mahasiswa, guru, ikut memeriahkan Karnaval Merdeka Belajar besutan Kemendikbudristek ini.
Kegiatan yang disiarkan langsung Indonesiana.TV itu memperlihatkan kehadiran pengunjung di antara pencahayaan gambar, tarian, musik dari pertunjukan berlangsung.
BACA JUGA: Pembalap WSBK Batal Naik Jaran Kamput saat Karnaval Festival Budaya di Mandalika
Beberapa rangkaian acara diselenggarakan, yaitu Indonesia Bergerak, Indonesia Serempak, dan Indonesia Semarak.
Direktur Film, Musik dan Media Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Ahmad Mahendra mengatakan karnaval ini merupakan rangkaian puncak Hardiknas dengan tema Bergerak Bersama, Semarakkan Pendidikan Belajar Tahun 2023.
BACA JUGA: Anak Muda Papua Gelar Karnaval PYCH dengan Tema Budaya Indonesia
"Karnaval ini penting karena menyelaraskan pendidikan kita, tokoh pendidikan kita Ki Hadjar Dewantara, yaitu Bergerak Bersama, Serentak Bersama, dan Semarak Bersama," terangnya.
Menurut dia kegiatan itu untuk masyarakat, sehingga Menteri Nadiem tidak ada pidato dan lain-lain.
"Memang untuk masyarakat, paling tidak nilai pendidikan untuk masyarakat," sambungnya.
Di bagian lain, Indonesia Bergerak salah satunya menghadirkan suasana pencahayaan di fasad Museum Benteng Vredeburg. Selain itu, terang Ahmad Mahendra, Karnaval Merdeka Belajar nantinya akan bergerak bersama dengan koreografi yang terinspirasi dari 24 episode Merdeka Belajar.
Pada acara Indonesia Serempak akan menghadirkan pertunjukan budaya di jalanan. Selain itu, bagian dari Karnaval Merdeka Belajar ini juga menyajikan atraksi ragam gerak dan bunyi nusantara.
Lebih lanjut dikatakan pada rangkaian acara Indonesia Semarak akan menyajikan video mapping di fasad Bank BNI 46 Yogyakarta. Ada juga pertunjukan dengan tema wajah pendidikan Indonesia dari masa ke masa.
Dari sajian rangkaian acara, imbuhnya, sudah langsung terbayang keseruan Karnaval Merdeka Belajar ini. Terlebih diselenggarakan di Yogyakarta yang terkenal sebagai kota pelajar.
" Yogyakarta mendapat julukan ini karena banyaknya pusat-pusat pendidikan yang didirikan di Yogyakarta. Di samping itu banyaknya orang yang sengaja ke Yogyakarta untuk menuntut ilmu," katanya.
Selain sebagai kota pelajar, Yogyakarta juga terkenal sebagai kota gudeg. Gudeg adalah makanan khas daerah dengan bahan dasar nangka muda yang terkenal hingga mancanegara.
Di kota gudeg tersebut, masyarakat pada Minggu (28/5) bisa menyaksikan gambaran wajah pendidikan Indonesia. Wajah pendidikan yang terus mengalami perubahan dan perkembangan.
"Terlebih adanya kebijakan Merdeka Belajar yang memberikan warna tersendiri pada pendidikan di Indonesia. Sebanyak 24 episode telah digelar," ujarnya.
Dia menambahkan semua episode memberikan dampak dan kontribusi nyata terhadap paradigma baru pendidikan di Indonesia. Melalui Karnaval Merdeka Belajar ini masyarakat akan melihat pendidikan Indonesia dalam tampilan yang berbeda.
"Unsur-unsur yang ditampilkan tidak lepas dari kekayaan budaya nusantara. Tentunya semua dikaitkan dengan perkembangan pendidikan di Indonesia," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad