jpnn.com, PONTIANAK - Kiprah perempuan di berbagai sektor di Kalimantan Barat semakin meningkat dari waktu ke waktu. Jika di masa lalu, perempuan seolah-olah hanya ditempatkan di sektor domestik, kini sudah banyak yang diberi kesempatan berkiprah di sector public.
Tak hanya diberi kesempatan, perempuan juga harus berjuang agar mampu menempatkan diri sejajar dalam hal peran sosial dengan kaum pria.
BACA JUGA: Beri Sanksi ke Cabup Bogor Terduga Pengguna Ijazah Palsu
Karolin Margret Natasa (36), Calon Gubernur Kalimantan Barat periode 2018-2023 mengatakan, masa depan Indonesia, juga tanah kita, sangat ditentukan oleh bagaimana kita memperlakukan perempuan, terutama dalam aspek kesehatan dan pendidikan mereka.
“Jika perempuan sehat dan cerdas, mereka akan menjadi fondasi yang kukuh bagi bangsa, sebab dari rahim perempuan dan tangan kasih perempuan lahir generasi masa depan bangsa yang unggul, berkualitas dan berkarakter,” kata Karolin, kandidat pertama perempuan dalam pertarungan politik menuju kursi Gubernur Kalimantan Barat seperti dilansir keterangan pers diterima, Minggu (10/6).
BACA JUGA: SIMAK! Lima Seruan KWI Jelang Pilkada Serentak 2018
Keputusannya terjun ke dunia politik, di antaranya juga ingin membuktikan bahwa kaum perempuan juga memiliki kemampuan yang setara dengan kaum laki-laki. Meski ini bukan berarti semua perempuan harus memilih jalan yang sama, terjun ke dunia politik.
Tetapi lebih pada peran perempuan yang semakin tersebar ke segala profesi dan peran, sesuai kemampuan masing-masing. Apapun peran yang dijalani perempuan, baik di sektor publik maupun domestik (keluarga), Karolin berharap setiap orang selalu bersikap memuliakan mereka.
BACA JUGA: Surat Suara Dijaga Polisi Bersenjata
“Perempuan adalah fondasi keluarga, masyarakat dan bangsa. Mari memuliakan perempuan Indonesia,” kata ibu dari dua anak ini.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Netral di Pilkada Serentak 2018, 2 ASN Terancam Penjara
Redaktur & Reporter : Friederich