jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Fadli Zon menilai calon presiden (capres) Joko Widodo atau Jokowi seperti menggunakan jurus mabuk dengan mengeluarkan tiga kartu baru. Wakil ketua DPR ini menilai kartu-kartu seperti itu bukan jurus baru. Namun, hanya sebuah jurus lama saja.
“Yang lama saja banyak gagalnya kok, ngapain janji-janji lagi yang baru. Jadi ini menurut saya adalah jurus mabuk begitu ya, jurus mabuk karena elektabilitasnya sudah mangkrak sehingga muncul lagi jurus-jurus ini,” kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/2).
BACA JUGA: Jokowi Tak Pernah Memaksa Siapa pun Kembalikan Konsesi ke Negara
Sebelumnya, Jokowi pamer tiga kartu baru, yakni Kartu Sembako Murah, Kartu KIP Kuliah dan Kartu Pra-Kerja, saat pidato Konvensi Rakyat Optimis Indonesia Maju, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (25/2) malam.
Menurut Fadli, semua orang yang punya akal sehat pasti berpendapat bahwa ini sebuah bentuk kepanikan dari Jokowi. Dia menegaskan, ini adalah cara-cara politik untuk memenangkan pilpres dengan menggunakan segala macam sumber daya yang ada. “Katanya merasa yakin, merasa menang, kok menggunakan segala macam cara,” katanya.
BACA JUGA: Emak-emak Pepes Ditangkap, Begini Reaksi Fadli Zon
Wakil ketua umum Partai Gerindra itu mengatakan Program Keluarga Harapan atau PKH dan lainnya itu adalah dana rakyat, bukan dari Jokowi. “Jadi, harus ditegaskan lagi itu adalah dana rakyat, bukan dana Jokowi dan tidak ada urusannya dengan pilpres,” ungkapnya.
Dia menegaskan, kalaupun Prabowo Subianto nanti memenangkan pilpres dan menjadi presiden, tentu juga akan menggunakan dana ini untuk kepentingan masyarakat. Bahkan, ujar Fadli, bila perlu Prabowo nanti akan menambah lagi dana PKH, dana desa, dan lainnya.
BACA JUGA: Jokowi: Manfaatkan PKH untuk Peningkatan Gizi Anak
“Iya, begitu juga dana desa, itu juga amanat undang-undang, bukan dana Jokowi, bukan karena Jokowi. Ini harus ditegaskan, jangan misleading seperti ini yang hoaks dan fitnah seolah-olah keluar dari kantong pribadinya. Tidak ada urusan itu,” katanya.
Selain tiga kartu, Fadli juga menyoroti kebijakan pemerintah Jokowi mempercepat pemberian tunjangan hari raya (THR). Dia heran dengan kebijakan tersebut.
“Gunakan dulu anggaran itu untuk keperluan-keperluan penting. THR kan sudah ada waktunya, sudah biasa diatur, kenapa mau dimaju-majukan,” pungkas Fadli. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalau Tidak Ada Polisi, Pendukung Prabowo Bentrok dengan Massa Jokowi
Redaktur & Reporter : Boy