Kartu Prakerja Harus Lanjut, Jangan Dianggap Bansos

Jumat, 16 April 2021 – 20:01 WIB
Program kartu prakerja. Foto: tangkapan layar website Kartu Prakerja

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Centre of Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damur menilai Kartu Prakerja masih sangat layak dilanjutkan, karena kemampuan angkatan kerja Indonesia yang masih rendah.

"Baik dari sisi softskill, maupun technical skill, itu masih perlu banyak diperbaiki," ujar Yose, Jumat (16/4).

BACA JUGA: Tiga Upaya Kemnaker untuk Mendukung Program Kartu Prakerja

Yose menjelaskan, sebenarnya yang harus diperbaiki adalah pendidikan, namun butuh waktu yang lebih lama. Karena itu salah satu cara yang lebih cepat adalah lewat pelatihan-pelatihan.

Mengenai adanya pendapat yang mengatakan bahwa program Pra Kerja lebih baik dihentikan karena efeknya kecil terhadap peningkatan ekonomi.

BACA JUGA: Kabar Gembira dari BTN untuk Para Anggota TNI AD

Yose Rizal secara tegas menyatakan tidak setuju.

“Kenapa harus dihentikan? Orang sudah ramai berbicara tentang new job, future of jobs yang membutuhkan skill set baru, kemudian pemerintah saat ini sudah punya programnya, kok malah dihentikan? Memangnya kita mau terus-terusan ada di tahun 70-an?,” tegas Yose.

BACA JUGA: Alokasikan THR dengan Bijak, Sisakan untuk Membeli Hunian Impian

Yose menjelaskan Program Kartu Prakerja sendiri tidak bisa disamakan dengan bantuan sosial (bansos). Menjadi ada unsur bansosnya lebih karena kondisi tertentu (pandemi).

Program tersebut merupakan salah satu cara peningkatan kompetensi bagi angkatan kerja.

Program Kartu Prakerja bisa membantu pemerintah untuk memperbaiki keterampilan angkatan kerja dari sisi supply.

Sementara dari sisi demand pemerintah berusaha mendorongnya dengan UU Cipta Kerja.

Yose justru berpendapat, unsur bansos dari Kartu Prakerja itu harus sedikit-sedikit dihilangkan dan lebih digunakan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi kerja yang diperlukan secara lebih optimal.

Yose mengatakan pentingnya evaluasi dari Program Kartu Prakerja. Nantinya, setelah dilakukan evaluasi, baru bisa dikatakan seberapa besar pengaruhnya.

"Sampai sekarang ini belum ada evaluasi, tapi kita tahu ini baru sekitar 8 bulan berjalan, jadi memang belum bisa juga dilihat. Yang penting itu adalah evaluasinya. Evaluasi yang dilakukan dengan baik,” tukas Yose.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Capai 3 Juta Member, Indodax Siapkan Program Untuk Komunitas Kripto


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler