Tiga Upaya Kemnaker untuk Mendukung Program Kartu Prakerja

Selasa, 16 Maret 2021 – 23:21 WIB
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah. Foto: Humas Kemenaker

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan kementeriannya telah melakukan tiga upaya pada 2020 dalam mendukung program kartu prakerja.

Pertama, melakukan pendataan tenaga kerja terdampak Covid-19 untuk kemudian diusulkan menjadi daftar waitlist program kartu prakerja sebesar 2,175 juta orang, termasuk CPMI.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Uang Bantuan Covid-19 Dipakai Main Perempuan, Kantor Demokrat Diserbu, Ketua PGRI Curiga

Kedua, menerbitkan Permenaker Nomor 17 Tahun 2020 tentang Proses Bisnis, Tata Cara Pendaftaran, Seleksi, dan Penetapan Penerima Kartu Prakerja dengan cara luar jaringan yang merupakan turunan Perpres Nomor 76 Tahun 2020 dan Permenko Nomor 11 Tahun 2020.

Ketiga, Sisnaker sebagai satu-satunya platform digital pemerintah yang menjadi mitra program kartu prakerja dengan transaksi pelatihan sebesar 586.049 penerima kartu prakerja secara daring

BACA JUGA: Sudah Daftar Kartu Prakerja? Begini Caranya, Mudah Kok

Selain itu, Menteri Ida juga mendorong agar calon pekerja migran Indonesia (CPMI) mendapatkan kuota program kartu prakerja 2021.

Dia mengatakan hal itu sebagai upaya Kemnaker untuk meningkatkan kompetensi CPMI.

BACA JUGA: Kemnaker Dorong CPMI Mendapat Kuota Kartu Prakerja 2021

Terlebih lagi dalam Undang-Undang (UU) tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia diatur bahwa peningkatan kompetensi CPMI menjadi tanggungjawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah

"Ini adalah salah satu upaya peningkatan kompetensi CPMI," kata Menaker Ida Fauziyah dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/3).

Menaker Ida menyampaikan sejak awal penyusunan Peraturan Menteri Perekonomian Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja melalui Program Kartu Pra Kerja, disepakati ada kuota khusus untuk peningkatan CPMI, tetapi hal itu tertunda lantaran kondisi pandemi Covid-19.

"Maka hingga kini, keinginan kami untuk mendapatkan alokasi atau kuota bagi CPMI belum terpenuhi. Kita dorong terus agar CPMI dapat kuota Kartu Prakerja," ucap Ida.

Dia menjelaskan terdapat delapan platform digital sebagai pelaksana program kartu prakerja yang meliputi SISNAKER, Tokopedia, Skill Academy, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolah.mu, dan Pijar Mahir.

"Sisnaker merupakan satu-satunya platform digital milik pemerintah sebagai pelaksana program kartu prakerja. Di sini posisi kami, Kementerian Ketenagakerjaan adalah salah satu platform digital milik pemerintah," ucapnya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler