Kartu Prakerja Selesaikan Masalah? Jangan Sampai Dana Rp 5,6 Triliun Menguap Tanpa Arti

Kamis, 30 April 2020 – 06:06 WIB
Ilustrasi Kartu Prakerja. Foto: prakerja.go.id

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Habib Aboe Bakar Al Habsy menyoroti besarnya anggaran untuk proyek Kartu Prakerja senilai Rp 5,6 triliun. Apalagi, kata Aboe, penunjukan vendor penyedia tanpa tender.

"Penunjukkan vendor prakerja tanpa tender, ini luar biasa untuk proyek yang dianggarkan Rp 5,7 triliun," kata Aboe saat rapat kerja Komisi III DPR dengan KPK, Rabu (29/4).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: TNI Siap Dikerahkan, Potensi Tsunami Nontektonik, Peringatan WHO

Politikus PKS itu menegaskan bahwa anggaran Rp 5,6 triliun itu bukanlah nilai yang kecil di tengah kondisi Indonesia yang tengah menghadapi pandemi Covid-19 seperti sekarang.

"Bayangkan, anggaran (sebesar) ini hanya mendapat konten seperti itu," ujarnya.

BACA JUGA: Arief Poyuono: Jangan Kecam Kalau Tidak Kebagian Kue Proyek Kartu Prakerja

Dia menyatakan seharusnya konten untuk pelatihan prakerja itu bisa dibuat gratis di YouTube. "Ini kan bisa dibuat Kementerian Koperasi dan UKM dan lainnya. Bagikan saja konten gratis. Uangnya dibagikan ke mereka untuk modal kerja," ungkap Aboe.

Dia mengingatkan jangan sampai uang negara Rp 5,6 triliun ini menguap tanpa arti. "Yang hanya melahirkan para pengangguran baru setelah mengikuti pelatihan online," pungkas Aboe. (boy/jpnn)

BACA JUGA: Ada Apa di Balik Proyek Kartu Prakerja? Kenapa KPK Diminta Turun Tangan?

 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler