Setelah diterpa kasus suap pelesiran Gayus Tambunan Rp 368 juta, rumah keluarga Kepala Rutan Brimob Kelapa Dua Kompol Iwan Siswanto menjadi suwung karena ditinggal anak istrinyaMereka dikenal sebagai keluarga yang baik oleh para tetangga.
---------------------------------------------------
AGUNG PUTU ISKANDAR, Jakarta
--------------------------------------------------
SEBUAH tenda berdiri di samping rumah Iwan Siswanto di kompleks rumah dinas Sekolah Lanjutan Perwira (Selapa), kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, kemarin (19/11)
BACA JUGA: Kobe, Kota yang Bangkit setelah Dihancurkan Bencana
Para tamu bergiliran memberikan ucapan selamat kepada sang pemilik hajat pernikahan ituBACA JUGA: Merasakan Perayaan Idul Adha di Yangon, Myanmar
Beda dengan kavling sebelah rumah yang ramai orang hilir mudik layaknya orang kondangan, rumah Iwan di Jalan Cempaka 2 itu terlihat sepi
BACA JUGA: Berkunjung ke Pulau Watakobi Bersama Dahlan Iskan
Selain "menginterogasi?, laki-laki berkaca mata tersebut memanfaatkan kamera pernikahan untuk merekam aktivitas Jawa Pos"Tidak ada orang di rumah ini. Kenapa harus dibesar-besarkan?" katanya setengah menghardik.Sejak disebut menerima duit suap dari makelar pajak Gayus Halomoan Tambunan, keluarga Iwan terkesan menutup diriKebanyakan tetangga di perumahan polisi jika ditanya ihwal keberadaan keluarga Iwan juga kompak menjawab: tidak ada orang di rumah.
Rumah bos sipir penjara yang ditempati orang-orang top (termasuk mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji dan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Aulia Pohan) itu tergolong sederhanaLebar sekitar delapan meter, panjang 18 meter, ukuran standar rumah dinas di sanaPagar setinggi sekitar dua meter mengelingi rumah tanpa halaman bertaman ituSelain itu, rumah terletak di gang sempit yang hanya bisa dilalui satu mobil
Di teras rumah mantan anggota Subden Investigasi Detasemen Khusus (Densus) 88 tersebut dipasang sejumlah hiasan dindingDi dinding timur dipasang lukisan Pangeran DiponegoroPada sisi barat ada gambar sembilan tokoh penyebar agama Islam di Jawa (wali sanga) serta makam Rasulullah di Madinah.
Di bawah kanopi rumah yang berbentuk joglo itu, empat sangkar dengan burung perkutut di dalamnya digantungSemua wadah pakan dan minum burung mungil itu masih terisi penuh"Yang merawat burung Mas Arli," kata salah seorang pembantu di rumah Iwan kepada Jawa Pos"Dia yang memberi pakan burung setiap pagi, tapi terus pergi. Sekarang tidak ada siapa pun di rumah," imbuhnya, lantas menutup pintu pagar.
Arli adalah putra sulung dari pernikahan Iwan dengan TutikPernikahan tersebut menghasilkan tiga anakDua yang lain wanita. Anak kedua, Intan Latifah, kini kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah di Fakultas KedokteranAnak ketiga, Ica, berjarak cukup jauh dari dua kakanya dan masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Termasuk Arli, tidak ada satu pun anak Iwan yang mengikuti jejak sang ayah menjadi polisi.
Di rumah Iwan juga tidak terlihat kendaraan sama sekaliNamun, salah seorang warga menuturkan, Iwan memiliki tiga mobil, yakni Toyota Avanza, Toyota Kijang, dan Suzuki APV. Tiga mobil itu diparkir di garasi SelapaBeberapa bulan lalu keluarga itu dikabarkan membeli motor sport seharga sekitar Rp 46 juta.
"Saya nggak tahu apa mereknyaPokoknya, kalau naik harus njengking (menungging, Red.) itu lho," katanya sambil menolak namanya dikutipKok tahu harga motornya Rp 46 juta" "Kan Bu Tutik (istri Iwan) sendiri yang bilang-bilang ke tetangga," imbuh wanita asal Jawa Tengah tersebut.
Mungkin karena kesibukannya, Iwan yang mantan anggota korps burung hantu itu jarang bergaul dengan wargaDia jarang hadir pada acara kerja bakti dan acara-acara lain di perumahan dinas ituNamun, semua anggota keluarganya akrab dengan warga sekitar
Ketua Karang Taruna RT 08/09 Lanang Tunggul mengakui, sosok Iwan Siswanto memang tidak sering bergaulNamun, Iwan memberikan perhatian kepada karang tarunaTiap tahun, dia selalu mengucurkan duit operasional untuk organisasi pemuda tersebutJumlahnya, kata Lanang, lumayan"Biasanya sih Rp 10 juta," katanyaLelaki bertubuh subur itu tidak mengingkari duit sebesar itu sangat banyak jika dibandingkan donasi warga lainUmumnya, warga hanya memberikan Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu"Paling sedikit Om Iwan ngasih Rp 5 juta," ungkapnya.
Menurut Lanang, Arli dan Intan juga aktif di kegiatan kepemudaanArli bahkan menjadi pembina karang taruna dan sekretaris Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP) Jakarta"Mas Arli seniorSaya sendiri juga jadi Kabid di KBPPBawahannya Mas Arli," kata lelaki asli Ponorogo itu, lantas tersenyum.
Sejak kasus suap pelesiran Gayus itu mencuat, kata Lanang, seluruh anggota keluarga diungsikanKecuali pembantu, tidak ada orang di rumahDua minggu lalu, Lanang masih sempat bermain tenis dengan ArliNamun, setelah praktik sogok-menyogok ratusan juta itu terbongkar, Arli tidak pernah muncul.
Beberapa waktu lalu, keluarga Iwan mengungsi ke rumah orang tua Tutik di dekat garasi SelapaHanya berjarak 500 meter dari rumah IwanNamun, itu hanya bertahan beberapa hari"Mereka pindah lagiNggak tahu ke mana," ujar Lanang.Lanang membenarkan bahwa istri Iwan, Tutik, sedang menjalani perawatan setelah ditemukan kista di ovariumnya sekitar setahun laluKondisi Tutik semakin buruk saat pemberitaan kasus suap itu meledak"Pas Idul Adha lalu drop lagi," katanya.
Hal senada diungkapkan Ketua RT 08/RW 09 KartiniTutik kini menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)Selain karena mereka bertetangga, Kartini tahu karena pernah bertemu saat sama-sama berobat di RS Polri Kramat JatiIbu dua anak tersebut menyatakan prihatin setelah mendengar kasus warganya ituTermasuk soal Iwan Siswanto yang mau menerima duit dari Gayus untuk membiayai istri yang sedang sakit. "Kasihan Bu Tutik(Sakit itu) katanya sih karena selalu menjalani operasi caesar setiap melahirkan," kata Kartini(c1/el)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tri Joko Jackmania Rubiyanto, Juara Desain Aplikasi iPad Tingkat Dunia di Las Vegas
Redaktur : Tim Redaksi