BACA JUGA: Susno Cium akan Dijadikan Tersangka
Seikat bunga terus digenggamnya eratKetika acara selesai, Mirza tetap berusaha agar seikat bunga yang dibawanya bisa diberikan pada Sri Mulyani
BACA JUGA: Sri Mulyani Harus Menguntungkan Ekonomi Asia
Petugas keamanan, sempat melarang Mirza mendekati Sri Mulyani, namun setelah dilakukan pemeriksaan, akhirnya Mirza diperkenankan mendekati Sri Mulyani yang akan meninggalkan tempat acara."Ibu Sri, saya Mirza
BACA JUGA: Susno tak Hadiri Panggilan Mabes Polri
Saya merasa kehilangan," kata Mirza, dengan suara bergetar dan bercucuran air mata sambil menyerahkan buket bunga.Sri Mulyani yang awalnya dijaga ketat, mendadak berhenti, tepat di depan pintu mobilnyaBuket bunga diterimanyaPundak Mirza pun ditepuknya dua kali.
"Terimakasih Mirza bunganyaTidak ada yang ditinggalkan," kata Sri Mulyani sambil menatap ke arah Mirza.
Masih tak dapat menahan tangisannya, Mirza pun menyampaikan permintaan"Bu, kami menunggu Ibu kembali lagi mengabdi di tanah air?," katanya
Mendapat penawaran ini, Sri Mulyani tersenyum sambil berkata, "Iya, Pasti, pasti kembali," katanya sambil memasuki mobil dinas membawa buket bunga dari Mirza.
Begitu mobil dinas Sri Mulyani meninggalkan lokasi, Mirza masih tak dapat menahan rasa harunyaBahkan ketika sorotan kamera dan beberapa wartawan mengerubunginya, Mirza tetap sesegukan sambil berkali-kali mengusap air matanya.
"Saya datang ke sini secara pribadi dan bukan untuk mencari sensasi. Saya yakin, ada puluhan, ratusan, bahkan mungkin jutaan orang-orang yang akan berpandangan sama dengan sayaBahkan kita harusnya bangga diurus oleh seorang wanita pintar dan Menteri Keuangan seperti beliau," kata Mirza setelah sempat berkali-kali meminta maaf karena tak dapat menahan rasa harunya.
Mirza mengatakan tak pernah secara langsung berada di bawah satu koordinasi kerja dengan Sri MulyaniNamun segala kebijakan Sri Mulyani selama menjadi Menteri Keuangan, dirasakan Mirza telah berdampak positif bagi bangsa dan negeri iniSri Mulyani di mata Mirza telah menjadi contoh yang baik seorang negawaran sejati.
"Saya hanya beberapa kali membantu beliau memasang infokusKadang pada rapat jam 2 atau jam 3 malamDi saat anak buahnya sudah kelelahan, beliau tanpa rasa lelah masih tetap bertahan di ruang rapatSaya tidak punya kepentingan apapun memberikan bungaIni dari hati saya yang paling dalam merasa sangat-sangat kehilanganBeliau seorang wanita yang kuat dan Menteri Keuangan yang hebat memberikan contoh reformasi pada kita semuaAsalkan kita bisa berpikir jernih, kepergian beliau merugikan kita semua," kata Mirza.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TKI ke Arab Saudi Didominasi Tenaga Ilegal
Redaktur : Tim Redaksi