Karyawan Perusahaan Sawit Dihajar Pecatan TNI Sampai Bengep

Senin, 13 November 2017 – 15:04 WIB
Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com, KUTAI KARTANEGARA - Ikhwan Mustofa (30), karyawan perusahaan kelapa sawit di Kutai Kartanegara, menderita lebam di wajah setelah dihajar pecatan TNI berinisial FH dan HR.

Keluarga yang tak terima akhirnya mendatangi markas Polisi Militer di Jalan Awang Long, Samarinda, Minggu (12/11).

BACA JUGA: Pembunuh Mahasiswi Cantik Diringkus di Pelukan Istri

Kedatangan Ikhwan dan keluarganya sempat menimbulkan pertanyaan di hati anggota yang berjaga.

Namun, demi kebenaran, korban diminta membuat visum di RSUD AW Sjahranie.

BACA JUGA: Laporkan Perselingkuhan Majikan, Pembantu Babak Belur

“Kami sudah buat dan juga menceritakan semuanya kepada anggota PM Samarinda,” sebut Ali, kakak kandung Ikhwan.

Ali mengaku mengetahui bahwa dua pelaku merupakan pecatan TNI setelah dirinya mendapat informasi dari anggota yang bertugas di PM Samarinda.

BACA JUGA: Usut Korupsi Rita, KPK Periksa Penyuap Pejabat MA

“Kabarnya sudah dipecat dan bukan lagi anggota TNI,” imbuh Ali.

Dia menambahkan, adiknya dianiaya karena dituduh mencuri dan menjual sawit ke pengecer.

Kecurigaan itu muncul karena berat sawit yang dibawa Ikhwan dari kebun menuju tempat kerjanya selalu berbeda saat ditimbang.

“Entah jatuh atau bagaimana saya juga kurang paham,” terang Ali.

Ikhwan sejatinya kerap meminta jaring sebagai penutup bak sawit.

Namun, perusahaan tempat Ikhwan bekerja tampaknya tak terlalu menanggapi.

Rekan kerja Ikhwan pun mendapat perlakuan serupa dengan alasan tak benar memarkirkan truk pengangkut sawit.

“Sempat juga dipukuli,” ujar Ali.

Namun, kondisi adiknya yang lebih parah. Dia menambahkan, penganiayaan itu dilakukan di hadapan rekan kerja Ikhwan.

Sayangnya, tak ada yang berani melawan kebrutalan dua pecatan TNI tersebut.

Terpisah, Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 091/Aji Surya Natakesuma Mayor Czi Gathut Aryo Saputro mengaku belum mendapat laporan detail perihal kejadian tersebut.

“Saya belum bisa komentar dulu. Mungkin bisa langsung ditanyakan ke komandan Denpom, Mas,” ujar Gathut. (dra/iza/k9)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahulu KPK Sanjung Bu Rita, Kok Kini Pasang Jerat Tersangka?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler