jpnn.com, SUKABUMI - Karyawan PT Younghyun Star (YHS) di Kabupaten Sukabumi berunjuk rasa menuntut perusahaan agar membayar Tunjangan Hari Raya (THR) 100 persen dengan satu kali pembayaran.
Aksi unjuk rasa ini sudah berlangsung selama dua hari, mulai Kamis hingga Jumat (15/5).
BACA JUGA: THR Cair, Pusat Perbelanjaan Diserbu Pengunjung, Hati-hati Muncul Klaster Corona Baru
“Aksi teman-teman ini sudah berlangsung dua hari. Hari ini (kemarin, red), berlangsung sampai pukul 11.00 WIB dan langsung membubarkan diri karena tidak ada keputusan,” ungkap Ketua Federasi Kehutanan, Industri Umum, Perkayuan, Pertanian dan Perkebunan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (F Hukatan-KSBSI) Kabupaten Sukabumi, Nendar Supriatna diilansir Radar Sukabumi, Jumat (15/5).
Dalam aksi tersebut, para buruh meminta agar perusahaan yang berlokasi di Kecamatan Cibadak ini dapat membayar THR secara langsung.
BACA JUGA: Pengusaha Harus Bayar THR Karyawan, Jika Tidak...
Karena saat ini, kebijakan perusahaan akan membayar THR dua tahap, yakni tahap pertama 50 persen dan 50 persennya lagi akan dibayarkan pada 30 Juli 2020 mendatang.
“Kebijakan perusahaan inilah yang membuat para buruh mengadakan aksi. Teman-teman menolak jika THR dibayar dua kali,” ujarnya.
BACA JUGA: Kasus Corona di Banten: Menyedihkan
Menurut Nendar, wajar saja para buruh menolak kebijakan tersebut. Lantaran, para buruh masih tetap bekerja meski ditengah wabah Covid-19 yang mana riskan terjadi penyebaran virus tersebut.
“Di tengah pandemi ini kan sangat beresiko. Tapi meski begitu, teman-teman buruh masih tetap bekerja dengan harapan mendapatkan THR. Tetapi yang terjadi saat ini, THR yang akan dibayarkan tidak sesuai harapan para karyawan,” imbuh Nendar.
Tidak menutup kemungkinan, sambung Nendar, jika perusahaan bersikukuh membayar THR dua kali pembayaran, para buruh akan kembali melakukan aksi demo.
“Ya aksi serupa bisa kembali terjadi kalau misalkan perusahaan tetap membayarkan THR dua kali,” cetusnya.
Sebab itu, F Hukatan-KSBSI bakal berupaya melakukan negosiasi dengan pihak perusahaan dan mendorong perusahaan untuk bisa memenuhi tuntutan karyawannya.
“Karena pengusahanya lagi tidak ada di Sukabumi, informasinya tengah mencari pinjaman untuk membayar kekurangan THR. Sehingga, teman-teman harus menunggu sampai Senin mendatang. Kami harap teman-teman bisa menjaga kondusivitas dan tidak terpancing emosi,” pungkasnya. (bam/d/radarsukabumi)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti