KABUL - Perang Afghanistan genap satu dekade kemarin (7/10)Tepat pada peringatan ke-10 perang yang sampai sekarang masih berkecamuk itu, Presiden Hamid Karzai mengaku telah gagal memberikan perlindungan maksimal kepada rakyat Afghanistan
BACA JUGA: Si Simple Pengagum Beatles, Bob Dylan, dan Mark Twain
Dia juga menilai NATO telah gagal mewujudkan stabilitas keamananTak ada peringatan khusus Perang Afghanistan kemarin
BACA JUGA: Rajin Berpuasa, Bertemu Ibu dan Adik setelah 27 Tahun
Militer Amerika Serikat (AS) dan pemerintahan Karzai melewatkan begitu saja peringatan tersebut dengan beraktivitas seperti biasaDalam wawancara yang ditayangkan kemarin itu, pemimpin 53 tahun tersebut mengaku tak bisa memberikan perlindungan keamanan yang memadai bagi rakyat Afghanistan
BACA JUGA: Apple Bisa Senasib Sony
Bahkan, kehadiran pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara alias NATO untuk membantu misi antiteror AS di bumi opium tersebut, tak banyak membantuBukannya semakin damai, Afghanistan justru kian bergolak"Kami tak berhasil mewujudkan keamanan bagi warga AfghanistanIni merupakan kegagalan terbesar pemerintah kami dan juga semua kekuatan asing yang berada di sini," kata Karzai
Karena itu, dia berjanji untuk memperbaiki kesalahan dengan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi rakyatSalah satu caranya adalah membenahi kinerja intelijen agar lebih sigap membaca ancaman
Di sisi lain, militan yang menjadi sasaran utama pasukan AS dan sekutunya sejak kali pertama melancarkan serangan ke Afghanistan pada 7 Oktober 2001, justru semakin kuatTaliban yang ketika itu bercokol di pemerintahan memang berhasil dilengserkan
Tapi, begitu tak lagi berkuasa, Taliban justru semakin liarKelompok militan yang berafiliasi dengan Al Qaeda itu kian gencar melancarkan serangan.
Terkait Taliban dan aktivitas terornya di Afghanistan, Karzai menyebut keterlibatan Pakistan"Menilik kebijakan Pakistan terhadap Afghanistan serta kebijakan (Pakistan) terhadap Taliban, tidak akan mungkin Taliban bisa bergerak leluasa (di Afghanistan) tanpa dukungan Pakistan," tudingnya
Beberapa waktu lalu, Washington pun melontarkan tuduhan yang sama terhadap PakistanSampai sekarang, perbatasan Afghanistan-Pakistan masih menjadi zona merah yang rawan konflikKarena itu, dalam wawancara kemarin, Karzai mengimbau kepada militer AS dan NATO untuk mengubah strategi tempur dalam perang antiteror di Afghanistan
"AS dan NATO serta tetangga kami Pakistan seharusnya berkonsentrasi di sarang (Taliban) seperti pada awal 2002-2003 lalu," cetusnya.
Bagi Karzai, tewasnya mantan Presiden Burhanuddin Rabbani akibat serangan Taliban bulan lalu merupakan pertanda menguatnya militan radikal tersebut"Serangan mematikan terhadap tokoh penting seperti itu menjadi bukti kelemahan pemerintahTapi, juga ada campur tangan asing dalam serangan spektakuler tersebut," kata presiden yang masa jabatannya akan berakhir pada 2014 itu, merujuk pada Pakistan
Tak ingin Afghanistan kembali jatuh ke tangan Taliban, Karzai menegaskan bahwa mulai saat ini pun dia sudah mulai membidik calon penggantiDia berharap, presiden yang menggantikannya nanti bisa menghadirkan keamanan bagi rakyat Afghanistan
"Menjadikan presiden selanjutnya sosok pemimpin yang disegani rakyat adalah bagian dari tanggung jawab saya," tandasnya(BBC/AP/AFP/hep/jpnn/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apple Bisa Senasib Sony
Redaktur : Tim Redaksi