jpnn.com, TANGERANG - Aksi penamparan yang dilakukan Kasat Intel Polres Metro Tangerang AKBP Danu Subroto terhadap buruh perempuan berbuntut panjang.
Danu pun dilaporkan ke Propam Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (10/4).
BACA JUGA: Ayah Bejat! Gituin Putri Sendiri Selama 7 Tahun
Sekretaris Jendral Gabungan Serikat Buruh Indonesia Emilia Yanti selaku korban mengatakan, aksi penamparan itu menunjukkan bahwa oknum tersebut bukanlah manusia yang beradab.
Pihaknya tidak akan menoleransi main tangan yang dilakukan Danu.
BACA JUGA: Uang Ditukar Daun, 115 Jemaah Tertipu Kanjeng Asi
"Mereka menerima laporan kami untuk memperkuat bukti-bukti keputusan dan kebijakan yang diambil Propam," kata Emilia usai melakukan pelaporan di Mapolda Metro Jaya.
Mengenai aksi penamparan itu, kata Emilia, lantaran Danu tidak bisa menahan emosinya.
BACA JUGA: Yakin Anies-Sandi Bersahabat dengan Buruh
Keduanya saat itu terlibat adu argumentasi tentang Peraturan Wali Kota Tangerang nomor 2 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Penyampaian di Muka Umum.
Dalam poin b, disebutkan larangan untuk melakukan unjuk rasa di hari Sabtu dan Minggu.
Sementara, kata Amelia, pihaknya sudah mengajukan izin aksi demonstrasi di area bebas berkendara pada Minggu (9/4) kemarin.
Selain itu, kata Emilia, pihaknya pun mengampanyekan kasus-kasus tentang buruh yang tidak diwadahi dengan baik oleh Pemkot, sejak setahun ini.
"Kita punya pemberitahuan kok dari Polsek Tangerang Kota. Polres tidak mau keluarkan, tapi kita dikasih Polsek, ada tanda terimanya, kita mengantongi itu," kata dia.
Selain itu, Emilia menjelaskan, pihaknya pun menanyakan keberadaan polisi yang terkesan mengintimidasi buruh. Padahal, buruh merupakan warga yang ingin menuntut haknya terpenuhi dengan baik.
Pada aksi kemarin, anggota Polres Tangerang pun diduga mengeluarkan kata-kata yang melecehkan. "Tujuan kami di sini tidak hanya soal penamparan. Karena ini bukan yang pertama yang dilakukan Polresta Tangerang," kata dia. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Ajak Buruh Menangkan Anies-Sandi demi Keadilan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga