Kaseknya Usia 25 Tahun, Sekolah di SMK Ini Gratis

Senin, 29 Februari 2016 – 06:02 WIB
Suasana kelas di SMK Nusantara Manado. Foto: Manado Pos/JPG

jpnn.com - MANADO – SMK Nusantara Manado, Sulawesi Utara, patut diacungi jempol. Selain anak didik tanpa dipungut biaya alias gratis, sekolah yang terletak di Jalan Maengket Kompleks Taman Budaya, Kecamatan Wanea, Manado, itu dipimpin pemuda berusia 25 tahun.

Namanya, Heidi Repi SPd Gr. Di bawah kepemimpinannya, terlihat semangat para pendidiknya. Apalagi, rata-rata pengajar masih berusia muda, di bawah usia 25 tahun.

BACA JUGA: Universitas Tertua di Kalimantan Kurangi Kuota Calon Mahasiswa

Di bawah binaan Dr Drevy Malalantang, SMK Nusantara Manado bersaing dengan sekolah lain di Bumi Indah Nyiur Melambai ini. Yang spesial, para peserta didik tak dipungut biaya sepeser pun. Alias gratis.

Menurut Heidi Repi, para siswa adalah anak-anak yang kurang mampu. Mereka anak yatim, piatu, serta anak berkebutuhan khusus atau disabilitas. Dia mengatakan, ide menggagas SMK Nusantara Manado karena melihat pertumbuhan dunia usaha di Sulut yang terus meningkat.

BACA JUGA: Sarjana Harus Berdaya Saing agar Peluang Tak Dinikmati Pekerja Asing

Imbasnya, itu membutuhkan banyak tenaga profesional. Khususnya permintaan kalangan industri di bidang pariwisata. Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di bidang pariwisata sebagai tenaga pelaksana, masih sangat minim.

Menjawab tantangan tersebut, Yayasan Wale Nusantara mendirikan Sekolah Menengah Industri Pariwisata (SMIP) pada 1991. Dengan program studi Akomodasi Perhotelan dan Usaha Jasa Pariwisata.

BACA JUGA: Atap Kelas Roboh Timpa Siswa, Begini Reaksi Kemendikbud

Saat itu, SMIP Nusantara Manado merupakan lembaga pengadaan tenaga kerja tingkat menengah di bidang pariwisata. Pertama dan satu-satunya. Seiring perkembangannya sesuai program Pemerintah, SMIP Nusantara berganti nama menjadi SMK Nusantara Manado.

SMIP dan SMK Nusantara telah meluluskan ribuan siswa yang saat ini telah bekerja di berbagai industri. Di tahun 2014, SMK Nusantara dioperasikan oleh manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPER).

Sekolah yang beralamat di Jalan Maengket nomor 7 (Gedung STIEPAR) Wanea. Keunikan lain pada SMK ini adalah fasilitas sekolah yang setara dangan SMK lainnya.

Lanjut Repi, siswa yang diterima pada 2015 sampai saat ini berjumlah 19 orang. Dan terdaftar aktif. "Di sini ada pendidikan inklusif. Setiap anak bangsa tanpa terkecuali penyandang disabilitas, mempunyai hak yang sama," kata Refi.

"Tidak terdapat pembedaan karena hak bersifat universal dan merupakan kewajiban negara untuk memenuhinya," ujarnya.

Konsep sekolah gratis yang diusung SMK Nusantara, dengan memanfaatkan sumber dana dari berbagai pihak. Seperti pemerintah maupun sumbangan masyarakat.

“SMK Nusantara juga membuka dan menerima sumbangan dari para donatur yang akan membagi berkat kepada para siswa,” tandasnya, sembari menyebut, ada empat kompetensi keahlian yang dibuka.

Di antaranya, akomodasi perhotelan, usaha perjalanan wisata, teknik kendaraan ringan, serta teknik komputer dan jaringan. Masing-masing didukung sarana dan fasilitas praktek seperti hotel room, front desk counter, food and beverage tools, resto and bar, travel office, bengkel otomotif, dan laboratorium komputer jaringan.

"Waktu penyelenggaraan sekolah yaitu pukul 12.00-17.00 Wita," ujarnya. (david sondakh/yuz/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Risma Semprot Siswa Bolos, Rental PS dan Game Online Dilarang...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler