jpnn.com - JAKARTA – Warga korban asap akibat kebakaran dan lahan (Karhutla) di wilayah Sumatera dan Kalimantan masih terus berjatuhan. Dampak nyata dari bencana asap pekat ini memuat warga kesulitaan mendapatkan oksigen. Akibatnya warga terpapar, tak berdaya. Tidak sekedar sulit bernafas, bahkan telah menelan korban jiwa.
Sebagai wujud kepeduliaan kepada warga terdampak asap, puluhan wartawan yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Lintas Media (IJLM) menggelar aksi nyata untuk para korban asap di Sumatera dan Kalimantan.
BACA JUGA: Sudding: Pimpinan DPR Jangan Cari Alasan Hindari Pemeriksaan MKD
Acara bertajuk “Sejuta Masker untuk Wilayah Terkena Asap” itu dilakukan di acara Car Free Day, Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta, Minggu (11/10).
Di salah satu lokasi di sana, IJLM memasang sebuah poster berukuran besar bertuliskan “Ketika Berita Lambat Direspon Pemerintah. Jangan Hanya Berteriak Peduli, Ayo Kita Bantu Saudara Kita, Aksi Sejuta Masker untuk Wilayah Terkena Asap” #Jurnalis Peduli Asap.
BACA JUGA: RI-Malaysia Sepakat Bentuk Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit
Dalam aksi ini, terlihat jelas beberapa jurnalis menggelar teatrikal yang menggambarkan bagaimana korban itu terpapar akibat kekurangan oksigen. Teatrikal ini salah satu pesan nyata kepada Pemerintahan Jokowi-Jk agar segera menuntaskan bencana karhuta dan asap di Sumatera dan Kalimantan.
Ketua IJLM, Wahyu, mengatakan ikut merasakan penderitaan para korban bencana asap. Media, kata Wahyu, bersentuhan langsung dengan para korban ketika menjalankan tugas jurnalisme.
BACA JUGA: RJ Lino Copot dan Merobek Spanduk Penolakan
“Kenapa kami melakukan ini, karena kami para jurnalis bersinggungan langsung dengan para korban. Sebentar saja nyesek bagaimana dengan mereka yang berhari-hari berbulan-bulan menghirup asap,” kata Wahyu, di sela-sela aksinya di Bundaran HI, Minggu (11/10).
Aksi tersebut dilakukan IJLM tidak berbatas waktu, tergantung kondisi para korban asap baik di Sumatera dan Kalimantan. Itu karena para jurnalis juga ingin melakukan sesuatu bagi para korban, disaat pemerintah abai dengan tanggung jawabnya.
Dalam aksi ini, beberapa ditampilkan kami mengumpulkan donasi dalam bentuk masker, juga dana. Dana yang diperoleh nantinya kita belikan masker. Kami akan ke lokasi langsung, kalau di Riau yang membutuhkan, kami ke Riau, kalau di Palembang ya ke Palembang. Ini bentuk kritikan bagi pemerintah yang lamban,” pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Surat Ini, Menguji Komitmen Jokowi Dalam Pemberantasan Korupsi
Redaktur : Tim Redaksi