Kasihan Messi, Ronaldo, Salah dan Kawan-Kawan

Selasa, 21 Juli 2020 – 11:54 WIB
Ilustrasi logo asosiasi pesepak bola profesional FIFPro. (ANTARA/Gilang Galiartha)

jpnn.com, JAKARTA - Jadwal pertandingan sepak bola di berbagai kompetisi profesional, begitu padat.

Bahkan, dari satu pertandingan ke pertandingan lain, terkadang hanya selisih waktu 2-3 hari.

BACA JUGA: Suarez Disanksi Berat, FIFPro Kritik FIFA

Hal tersebut dikhawatirkan bakal berpengaruh pada kebugaran MessiRonaldoMohamed Salah dan pesepak bola profesional lainnya.

Kondisi yang terjadi memicu sikap Asosiasi pesepak bola profesional, FIFPro, mempertanyakan mengenai manajemen kebugaran pemain.

BACA JUGA: Kalender Pertandingan Serie A Buat Para Pemain Inter Jadi Gila

Sekretaris Jenderal FIFPro Jonas Baer-Hoffmann meminta ada jaring pengaman bagi para pemain untuk mencegah cedera, karena kepadatan jadwal yang diakibatkan pandemi dalam tiga tahun ke depan.

"Ada tanda tanya besar tentang manajemen kebugaran pemain di tengah periode padat jadwal ini," ujar Baer-Hoffmann dilansir Reuters, Senin.

BACA JUGA: Kelakuan Ribuan Pendukung Olympiakos Ini Jangan Dicontoh, Sangat Berbahaya

Menurut Hoffmann, manajemen kebugaran tidak bisa diserahkan sepenuhnya pada pertimbangan individual.

"Sebab, semua orang tahu betapa besar tekanan yang dibebankan kepada para pemain dan tak seorang pun mendapat keuntungan dari tambahan cedera," ucapnya.

Pandemi COVID-19 membuat seluruh kompetisi di Eropa tertangguhkan sejak Maret dan berlangsung tiga-empat bulan sebelum berlanjut, bahkan sebagian belahan dunia lain periode dampak berlangsung lebih panjang.

Alih-alih menyiasatinya dengan memangkas jumlah pertandingan, sebagian besar federasi dan liga memilih memepatkan jadwal laga dalam periode yang lebih singkat, membesarkan risiko kelelahan para pemain.

Hanya UEFA yang memilih memangkas format kandang-tandang untuk Liga Champions dan Liga Europa ketika merampungkan kompetisi musim 2019/20 mereka, serta fase kualifikasi musim berikutnya.

"Mulai sekarang hingga tiga tahun mendatang, kalender kompetisi terlampau padat," kata Baer-Hoffmann.

"Satu-satunya solusi adalah merancang kerangka untuk mengelola kebugaran pemain dan memastikan ada periode pemulihan. Kita butuh aturan yang ramah dan berdasar standar medis," katanya kemudian.

Liga Inggris dan Liga Italia menjadi dua liga top terakhir yang belum rampung di Eropa, disertai partai final Piala FA di Inggris.

Sedangkan Liga Champions dan Liga Europa rencananya dilanjutkan pertengahan Agustus dengan format terpusat di lokasi yang sudah ditentukan hingga final.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler