Harga Gabah di Sukabumi Anjlok 33 Persen Jadi Rp 3.800

Rabu, 07 Februari 2018 – 13:03 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (6/2). Foto: Kementan

jpnn.com, SUKABUMI - Harga gabah di tingkat petani di Sukabumi, Jawa Barat tengah anjlok di kisaran Rp 3.800. Hal itu pula yang dikeluhkan Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Menteri Amran mengunjungi Sukabumi untuk panen raya, Selasa (6/2). Demi menstabilkan harga, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui tim Serap Gabah (Sergab) yang melibatkan unsur Bulog dan BRI  memborong gabah petani.

BACA JUGA: Februari Panen Raya Lagi, Akan Ada 800 Ribu Ton Beras

“Kasihan petani. Makanya saya instruksikan Kementan dan Tim Sergab membeli gabah petani ini,” ujarnya usai panen raya di Sukabumi.

Amran mengungkapkan, Kementan menyiapkan anggaran Rp 7 miliar untuk memborong gabah petani di Sukabumi. Prioritasnya adalah menyelamatkan petani.

BACA JUGA: Semoga Stok Minimum Beras di Cipinang Tetap Aman

“Kami siapkan Rp 7 miliar untuk menyerap gabah petani Sukabumi. Petani harus diselamatkan,” katanya.

Karena itu Amran berharap agar tidak ada lagi harga gabah yang rendah di tingkat petani. “Setelah ini tidak boleh lagi ada harga gabah di bawah Rp 3.800. Ini sudah terlalu rendah,” ungkapnya.

BACA JUGA: Hore! Panen Raya di Labuhan Batu Meningkat

Amran menambahkan, total luas panen di Kabupaten Sukabumi bulan Januari adalah 3.905 hektare (ha). Sedangkan perkiraan panen bulan Februari seluas 34.938 ha dan untuk Maret 28.842 ha.

“Dengan produktivitas 58.21 GKG (gabah kering giling, red) berarti produksi gabah mencapai 22.731 pada Januari, 203.374 Februari dan 167.889 Maret dengan total 393.994 ton GKG,” tuturnya.

Lebih lanjut Amran mengatakan, produksi itu setara dengan produksi beras pada Januari 14.775, Februari 132.193 dan Maret 109.193 sehingga totalnya mencapai 256.069 ton beras. “Sistem irigasinya menggunakan irigasi teknis, irigasi setengah teknis dan irigasi pedesaan serta sawah tadah hujan sebanyak 47 kecamatan,” tamhahnya.

Amran menambahkan, konsumsi beras per bulan di Kabupaten Sukabumi berdasarkan jumlah penduduk sekitar 2,4 juta jiwa sebesar 271.416 ton per tahun. “Berarti bulan Maret 2018 Sukabumi sudah dapat mencukupi lebih dari setengahnya,” ungkapnya.

Sementara Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono menyampaikan harapannya kepada Menteri Amran agar Tim Sergab bisa menyerap gabah hasil panen ini secara maksimal. Sebab, penurunan harga gabah mencapai 33 persen.

"Harga gabah petani kami anjlok hingga Rp 3.800 per kilogram, turun sampai 33 persen. Kami harap Mentan dapat menyerap gabah petani dengan harga normal agar petani terbantu," katanya.

Luas panen padi Nasional bulan Januari 2018 sebesar 854.000 ha dengan hasil 4,51 juta ton GKG. Produksi itu setara dengan 2,83 juta ton beras,  atau surplus 329 ribu ton dibandingkan kebutuhan konsumsi 2,5 juta ton.

Panen bulan Februari luas lahan 1,63 juta ha dengan produksi 8,67 juta ton GKG setara 5,43 juta ton beras surplus 2,93 juta ton beras. Sementara untuk bulan Maret panen seluas 2,25 juta ha dengan produksi 8,8 juta ton GKG.(eno/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas, Usaha Penggilingan Padi Indonesia dalam Kondisi Rawan


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler