jpnn.com - KANDANGAN – Semua orang yang melihat kondisi Muhammad Aini pasti akan mengelus dada. Pria 40 tahun itu tak bisa menikmati kehidupan dengan bebas seperti rekan-rekannya.
Warga Jalan Jenderal Sudirman Desa Karasikan, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) itu diikat di pohon langsat di belakang rumah sang kaka Jali (50).
BACA JUGA: Sekjen KPA: Khas Permainan Mafia di Sumut
Sudah empat tahun alias sejak 2012 Aini “menemani” pohon itu. Tempat berlindungnya hanya terpal. Selembar tikar menjadi alas tidurnya. Dia juga tak mengenakan pakaian.
Jali mengaku terpaksa memasung adik bungsunya tersebut. Sebab, semenjak menderita gangguan jiwa, Aini bisa merusak barang milik warga sekitar. Bukan itu saja, tempat tidur yang sempat disiapkan oleh Jali juga dirusak.
BACA JUGA: Bupati Ini Sering Bolak Balik Singapura
“Pakaian juga, setiap kali diberi dirobeknya. Tapi setiap hari selalu diberi makan,” ujar tukang bangunan ini pada Radar Banjarmasin, Kamis (25/8).
Selain memberikan makan, Jali juga rutin membersihkan kotoran adiknya. “Tuh saya siapkan cangkul, setiap ada buang hajat di cangkul dan dibersihkan,” imbuh bapak tiga anak ini.
BACA JUGA: Asap Karhutla di Riau Sudah Masuk Singapura
Apakah penyakit kejiwaan Aini ini pernah diobati? “Sudah belasan kali dibawa ke rumah sakit jiwa, tapi tak kunjung sembuh,” terangnya.
Kondisi Aini pun sebenarnya sudah diketahui aparat desa dan kecamatan setempat. Bahkan pihak kecamatan sudah menjanjikan pondok untuk tempat tinggalnya. Namun hingga kini belum terealisasi.
“Kalau membuat pondok sendiri, saya tidak ada dana lagi. Penghasilan sehari-hari cukup untuk makan keluarga dan adik ini saja. Itu pun kadang tetangga juga membantu beri makanan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi HSS Siti Erma mengatakan, Aini sudah pernah dibawa ke RSJ Sambang Lihum, Kabupaten Banjar. “Tapi penyakitnya tak kunjung sembuh dan dari keterangan permanen,” ujarnya. (shn/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... WOW, Ini Jumlah CJH Lampung yang Belum Diberangkatkan ke Tanah Suci
Redaktur : Tim Redaksi