jpnn.com, SURABAYA - Polisi dari Polda Jawa Timur (Jatim) menerima informasi bahwa oknum petinggi organisasi di Pondok Pesantren Ploso, Jombang diduga menyembunyikan anak kiai berinisial MSAT.
Anak kiai itu merupakan tersangka pencabulan santriwati yang masuk daftar pencarian orang (DPO) alias memburon.
BACA JUGA: Tersangka Pencabulan Santriwati Belum Tertangkap, Oh, Karena ini Rupanya
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko mengonfirmasi info penting soal dugaan MSAT disembunyikan.
Menurut Gatot, laporan itu telah diproses Ditreskrimum Polda Jatim dengan salah satu terlapornya ialah ketua dewan pengurus pusat organisasi di salah satu Ponpes Ploso, Jombang.
BACA JUGA: Brigjen Djoko Ungkap Identitas 3 Pria di Mobil Avanza Hitam Mencurigakan, Ternyata
"Saya konfirmasi ke krimum (Ditreskrimum membenarkan, red)," ujar Gatot diberitakan jatim.jpnn.com, Rabu (2/2).
Menurut perwira menengah Polri itu, penyidik bahkan sudah melayangkan surat panggilan kepada terlapor yang diduga menyembunyikan MSAT.
BACA JUGA: Kebakaran Hebat, 10 Rumah Ludes
Panggilan terlapor untuk menjalani pemeriksaan itu dijadwalkan pada Rabu (2/2) hari ini.
"Ya benar, ada panggilan tersebut," ujar Kombes Gatot.
Polisi sebelumnya telah memasukkan tersangka pencabulan santriwati, MSAT sebagai DPO.
Pasalnya, berkas kasus tersebut sudah dinyatakan lengkap atau P21 oleh Kejati Jatim.
Namun, anak kiai penggugat Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta atas penetapan status tersangka itu tidak kunjung menyerahkan diri.
MSAT diduga kabur saat akan dilimpahkan ke kejaksaan untuk disidangkan. (mcr12/fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam