Kasus Asmat, Bukti Timpangnya Infrastruktur Kesehatan Daerah

Minggu, 28 Januari 2018 – 15:26 WIB
Personel Tim Gabungan Satgas Kesehatan TNI KLB mengevakuasi seorang anak yang terkena campak dan gizi buruk. Mereka dirawat di Puskemas yang tersebar di beberapa Distrik Kabupaten Asmat. Foto: Puspen TNI

jpnn.com, JAKARTA - Kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua, menjadi bukti ketimpangan infrastruktur kesehatan di daerah.

Karena itu, pemerintah didesak untuk menangani kejadian tersebut, antara lain dengan percepatan pemerataan infrastruktur kesehatan.

BACA JUGA: Kunjungi Asmat, Cagub Papua Jhon Wempi Serahkan Bantuan

“Apa yang terjadi dengan KLB campak dan gizi buruk di Asmat, Papua, membuka mata kita semua bahwa ketimpangan pembangunan infrastruktur kesehatan benar-benar terjadi di daerah. Kejadian ini ibarat api dalam sekam yang timbul karena kurangnya perhatian pemerintah di sektor infrastruktur kesehatan,” kata Luthfi Mardiansyah, pengamat kesehatan di Jakarta, Minggu (28/1).

Dia menilai kejadian tersebut juga menunjukkan, sektor kesehatan masih belum menjadi fokus utama pemerintah. Padahal, kesehatan merupakan modal untuk pembangunan SDM bangsa.

BACA JUGA: Fadli Sebut Pemerintah Lambat Tangani Gizi Buruk di Asmat

“Di sini terkesan kontradiktif sekali. Infrastruktur fisik seperti jalan terus digencarkan, tapi sektor kesehatan justru tertinggal. Padahal, sektor kesehatan juga butuh infrastruktur seperti fasilitas layanan kesehatan,” papar Luthfi yang juga chairman Center for Healthcare Policy and Reform Studies (CHAPTERS) ini.

Dia menjabarkan berbagai data yang memerlihatkan rendahnya infrastruktur layanan kesehatan di Papua.

BACA JUGA: Lima Pesan Khusus dari Panglima untuk Satgas Kesehatan TNI

Berdasarkan data Ditjen Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan 2015, rasio tempat tidur rumah sakit di Papua masih relatif rendah, sebesar 1,36 per 1.000 penduduk.

Jumlah tersebut di bawah Yogyakarta yang telah mencapai 2,94, DKI Jakarta 2,43, dan Sulawesi Utara 2,28.

Selain itu jumlah rumah sakit di Papua juga tergolong yang terendah se-Indonesia, hanya mencapai 56 rumah sakit (RS), di bawah Sulawesi 205 RS, Kalimantan 153 RS, Sumatera 603 RS, dan Jawa-Bali 1.349 RS. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengiriman Satgas Kesehatan TNI ke Papua Sesuai Konstitusi


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler