jpnn.com, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memimpin upacara pemberangkatan 260 personel Satgas Kesehatan TNI di Skadron Udara 2, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (25/1/2018).
Panglima TNI sebelum mengakhir pengarahannya menyampaikan lima pesan dan penekanan kepada seluruh personel Satgas Kesehatan TNI.
BACA JUGA: Pengiriman Satgas Kesehatan TNI ke Papua Sesuai Konstitusi
Adapun pesan Panglima TNI sebagai berikut:
Pertama, kepada personel Satgas Kesehatan TNI, Panglima meerintahkan untuk melaksanakan tugas dengan semangat dan keikhlasan serta profesionalisme yang tinggi karena tugas ini merupakan tugas mulia.
BACA JUGA: Gizi Buruk di Asmat, Fahri: Ini Kegagalan Pemerintah
Kedua, Komandan Satgas agar melaksanakan koordinasi yang ketat dengan satuan-satuan lainnya yang sudah tergelar di wilayah operasi, dan lakukan perkiraan cepat terhadap situasi yang terjadi serta segera mengambil berbagai langkah yang diperlukan untuk membantu menanggulangi musibah yang terjadi di wilayah operasi.
Ketiga, Komandan Satgas agar melakukan koordinasi ketat dengan instansi terkait baik Sipil maupun Polri agar dicapai sinergi dan upaya yang baik dalam rangka mempercepat mitigasi permasalahan gizi buruk dan kejadian luar biasa campak.
BACA JUGA: Penanggulangan Terorisme Demi Keutuhan NKRI
Menurut Panglima TNI, kehadiran TNI dan instansi lainnya bertujuan untuk membantu saudara-saudara kita yang tertimpa kemalangan dan bukan untuk mencari panggung pencitraan.
Keempat, Komandan Satgas agar memperhatikan komando dan kendali pasukan secara efektif dan sesuai dengan SOP yang berlaku serta perhatikan faktor kerawanan setempat demi menjaga keamanan baik untuk personel, materiil maupun bahan keterangan yang dibawa ke daerah operasi.
“Dan jangan sampai kehadiran TNI yang seharusnya memberikan bantuan justru menimbulkan masalah baru,” katanya.
Kelima, Panglima memerintah kepada seluruh Satgas Kesehatan TNI yang terlibat agar peka dalam memperhatikan adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku di wilayah setempat.
“Lakukan adaptasi secara cepat, koordinasi dengan aparat teritorial termasuk tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat,” katanya.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sulit Relokasi, Jokowi Ingin Warga Asmat Menetap dan Bertani
Redaktur & Reporter : Friederich