jpnn.com, TARAKAN - Polda Kalimantan Utara (Kaltara) tengah mengusut dugaan kasus penyelundupan narkoba oleh oknum polisi Briptu Hasbudi yang berstatus tersangka sejumlah bisnis ilegal.
Briptu Hasbudi dijadikan tersangka atas kepemilikan pertambangan emas ilegal di Kecamatan Sekatak, Bulungan.
BACA JUGA: Briptu Hasbudi Terlibat Pembunuhan? AKBP Hendy Menjawab
Penyidik Polda Kaltara juga menjerat oknum anggota Polri itu atas bisnis pakaian bekas asal Malaysia dan penyelundupan daging.
Lantas bagaimana dengan penyelundupan narkoba oleh anggota Satuan Polairud Polres Tarakan Briptu Hasbudi?
BACA JUGA: Rektor ITK Prof Budi Santoso Harus Diproses Hukum, Surat Ini Bisa Menguatkan Alat Bukti
Dirkrimsus Polda Kaltara AKBP Hendy F Kurniawan menyebut tim gabungan menemukan adanya bukti transaksi sabu-sabu yang dikirim melalui ballpress pakaian bekas.
"Berdasarkan dari alat bukti dan petunjuk, kami menemukan adanya komunikasi terkait kiriman sabu-sabu di dalam salah satu kontainer," ucap AKBP Hendy dikonfirmasi JPNN.com, Selasa (10/5).
BACA JUGA: Konon Briptu Hasbudi Dijuluki Crazy Rich Tarakan, Sumber Kekayaannya, Alamak
Mantan Kapolres Karawang itu menjelaskan atas petunjuk tersebut, tim gabungan berupaya mencari bukti narkoba yang diselundupkan itu.
"Kemungkinan sabu-sabu itu berada di tempat lain, kami masih intensifkan pencariannya," terangnya.
Sebelumnya, polisi menduga narkoba itu tersimpan di dalam salah satu dari 17 kontainer milik Hasbudi di Pelabuhan Malundung Tarakan.
Tim Ditkrimsus Polda Kaltara sudah membongkar seluruh kontainer tersebut, tetapi di dalamnya hanya terdapat 1.806 ballpress pakaian bekas.
Polisi sudah mencari narkoba di dalam ribuan ballpress tersebut dengan melibatkan Bea Cukai serta mengerahkan dua anjing K-9. Namun, barang haram itu tidak kunjung ditemukan.
"Saat ini belum kami temukan indikasi narkoba di dalam ballpress baju bekas," ucap perwira menengah Polri itu.
Menurut Hendy, pencarian barang bukti narkoba dugaan milik Briptu Hasbudi rencananya akan kembali dilanjutkan dengan cara scanning.
"Kami sudah meminta bantuan dari Direktorat IV Mabes Polri untuk melakukan scanning. Kami masih menunggu pelaksanaan scanning," pungkasnya. (mcr14/fat/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam