Menurut Fatwa, skandal Bank Century yang bermuara pada keluarnya rekomendasi Pansus DPR tidak akan dijadikan alasan oleh Presiden SBY untuk mereshuffle kabinet
BACA JUGA: Rehabilitasi Hutan, Perlu Rp100 Triliun
Kalau itu dilakukan, jelas akan merugikan pemerintahan SBY karena akan selalu berhadap-hadapan dengan DPR dan menimbulkan gejolak politik yang cukup besarMantan Wakil Ketua MPR itu juga menyebut beberapa anggota kabinet yang berpeluang besar untuk direshuffle
BACA JUGA: Jaksa Agung Tak Dilapori
"Yang akan direshuffle itu tentu dari partai-partai koalisi kelas tengah seperti PAN, PPP, PKS dan PKBDijelaskan Fatwa, semenjak Golkar ada di panggung politik nasional, Golkar identik dengan rezim pemerintah dan kekuasaan
BACA JUGA: Gayus Datang, Diteraki Maling
Kalau akan mengambil oposisi tentu harus belajar duluFakta ini berbeda dengan PDIP yang sudah punya pengalaman sebagai partai oposisi.Sementara Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Ahmad Mubarok menjelaskan bahwa tidak mungkin SBY melakukan reshuffle kabinet hanya karena alasan skandal Bank Century"Tidak mungkin skandal Century jadi pemicu reshuffle kabinet karena SBY bukanlah seorang yang bertipe reaktif," tegas Ahmad Mubarak.
Lebih jauh, Ahmad Mubarok juga menegaskan bahwa koalisi SBY dengan sejumlah partai saat ini sesungguhnya berbentuk koalisi-koalisian sehingga pemerintahan sering diganggu dan di parlemen pun sering terjadi kegoncangan.
Menghitung kader partai mana saja yang berpotensi untuk dikeluarkan dari kabinet jika pada akhirnya Presiden SBY sampai pada keputusan mereshuffle kabinet?, Ahmad Mubarok ternyata sependapat dengan AM Fatwa"PKS, PPP, PKB dan PPP itu sangat besar peluangnya harus keluar dari kabinetDan sangat mungkin koalisi itu pada akhirnya menjadi tiga saja yakni Demokrat, Golkar dan PDIP," ungkap Ahmad Mubarok.
Khusus untuk PDIP, lanjutnya, kendala komunikasi itu hanya ada dengan Megawati"Dengan PDIP hanya karena Megawati saja agak susahPasca Megawati memimpin PDIP komunikasi dengan PDIP pasti cair," imbuh Ahmad Mubarok(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Dominan Feodalistik Jawa
Redaktur : Tim Redaksi