Kasus Covid-19 di Indonesia Meningkat Signifikan, Waspadalah!

Jumat, 25 Desember 2020 – 18:04 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas

jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 mengungkapkan terjadi kenaikan kasus aktif dalam satu bulan ini.

Masyarakat pun diminta waspada dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.

BACA JUGA: Satgas Covid-19: Perbanyak Testing Bagi Pelaku Perjalanan

Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kenaikan kasus penularan berbanding lurus dengan bertambahnya daerah yang tidak patuh dengan protokol kesehatan, serta penambahan jumlah testing dan momentum libur panjang.

“Kenaikan kasus aktif makin lama makin cepat. Ini yang perlu diwaspadai. Libur panjang selalu memicu kasus baru dalam jumlah besar, demikian juga dengan kepatuhan protokol kesehatan yang mengendor,” kata Wiku dalam keterangan yang diterima, Jumat (25/12).

BACA JUGA: Info Terkini dari Satgas soal Vaksin Covid-19 dan Kesiapan Distribusinya ke Daerah

Data menyebutkan pada periode Maret-Juli, kasus aktif meningkat dari 1.107 kasus menjadi 37.342 membutuhkan waktu empat bulan.

Peningkatan kasus aktif ini juga diikuti dengan peningkatan testing mingguan hingga 50 persen.

BACA JUGA: Virus Baru Covid-19 Muncul, Begini Penjelasan Satgas

Pada periode ini, peningkatan dibarengi dengan event libur panjang Idulfitri pada tanggal 22-25 Mei 2020.

Pada bulan Agustus hingga Oktober, kasus aktif meningkat dari 39.354 menjadi 66.578 kasus.

Testing mingguan pada periode ini meningkat 40 persen, dan jumlah daerah yang tidak patuh protokol kesehatan juga meningkat dari 28,57 persen menjadi 37,12 persen. Pada periode ini, terjadi libur panjang 17, 20 hingga 23 Agustus 2020.

Kenaikan tertinggi dalam waktu yang tersingkat terjadi pada periode November hingga Desember. Kasus aktif meningkat dua kali lipat, dari 54.804 menjadi 103.239 kasus.

Hal ini dibarengi dengan peningkatan testing yang lebih rendah dari sebelumnya, yakni 30 persen.

Sedangkan daerah yang tidak patuh protokol kesehatan juga meningkat 48,01 persen. Kenaikan itu terjadi saat libur panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020.

Wiku menambahkan, dengan data tersebut dapat disimpulkan dalam setiap kenaikan kasus aktif, selalu diiringi oleh kenaikan daerah yang tidak patuh protokol kesehatan, dan selalu berawal dari libur panjang.

“Meskipun testing mingguan meningkat, namun hal tersebut tidak dibarengi dengan penurunan kasus aktif. Kondisi saat ini adalah masih tingginya laju penularan sehingga masih banyak kasus baru yang ditemukan dari setiap pemeriksaan,” tuturnya.

Wiku meminta masyarakat belajar dari peristiwa ini.

Dia mengimbau seluruh pihak untuk terus menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Protokol kesehatan yang ketat harus diterapkan di mana saja, termasuk selama masa libur Natal dan tahun baru ini.

"Mari menjadi kelompok masyarakat yang berperan dalam menyelamatkan diri sendiri dan orang terdekat yang kita cintai dengan memilih untuk tidak bepergian dan menghindari kerumunan," kata Wiku. (tan/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler