Kasus Covid-19 Melonjak, Kenneth PDIP Desak Anies Baswedan Kembali Menerapkan PSBB

Jumat, 22 Juli 2022 – 20:07 WIB
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth melakukan sidak pengerjaan saluran air di Jakarta Barat, Kamis (21/7/2022). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mengingat lonjakan Covid-19 setiap hari. 

Kenneth menjelaskan berdasar data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia pada Kamis (21/7) bertambah 5.410. Jakarta, kata dia, merupakan penyumbang kasus terbanyak, yakni 2.883. 

BACA JUGA: Ditanya Peluang Koalisi dengan NasDem, Hasto PDIP Menjawab, Jleb

Disusul Jawa Barat 952 kasus, dan Banten 644. 

"Kasus Covid-19 di Jakarta makin hari makin melonjak. Saya mendesak Pemprov DKI dalam hal ini Gubernur Anies Baswedan untuk menerapkan kembali PSBB secara ketat dengan konsep yang tepat, seperti saat kali pertama diterapkan di Jakarta pada 2020 lalu," kata Kenneth dalam keterangan di Jakarta, Jumat (22/7).

BACA JUGA: Jakarta Pecah Rekor Positif Covid-19, Sebegini Angkanya

Politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa Bang Kent itu menilai melonjaknya kasus Covid-19 di Jakarta karena lemahnya pengawasan protokol kesehatan (prokes) dari Satgas Covid-19. "Kedisiplinan terhadap prokes harus terus digaungkan, mulai dari rumah, di jalan, angkutan umum, di sekolah dan pada saat pulang sekolah," ungkap Kent. 

Sehubungan dengan meningkatnya kasus Covid-19, Kent juga mengajak warga Jakarta agar segera melakukan vaksinasi penguat (booster) demi meredam kenaikan pesat kasus corona akibat penyebaran varian baru Omicron, yakni B.A4 dan B.A5. "Pak Presiden Jokowi sudah menyampaikan bahwa kita semuanya wajib melakukan booster atau vaksin ketiga," kata Bang Kent. 

BACA JUGA: 3 Siswa Terpapar Covid-19, SMPN 85 Jakarta Lockdown

Saat ini, dia mengatakan, warga Jakarta tidak lagi menyadari bahwa Covid-19 masih ada hingga akhirnya mengabaikan protokol kesehatan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPD PDI Perjuangan Jakarta itu mengatakan lemahnya pengawasan mengakibatkan warga menjadi masa bodoh dengan keadaan.

"Sekarang kalau kita lihat di tempat umum seperti pasar di jalan, warga terlihat santai menghadapi Covid-19 ini dan beranggapan bahwa tidak akan terjadi melonjaknya angka penularan," pungkas Hardiyanto Kenneth. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler