jpnn.com, JAKARTA - Dalam sebulan terakhir, kasus Covid-19 terus melonjak hingga tiga kali lipat.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan tambahan kasus Covid-19 selama periode 3-9 November lalu telah mencapai 35.248 atau naik 47,3 persen.
BACA JUGA: Catat! Ini 4 Lokasi Layanan Tes Antigen KAI Daop I Jakarta
Catatan Kementerian Kesehatan RI menyatakan, dalam periode 8-9 November 2022, terdapat 43 pasien Covid-19 yang tutup usia.
Terkait kenaikan tren kasus Covid-19, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MHA, DTM&H, DTCE, FIRS, mantan Direktur Penanggulangan Penyakit Menular Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan harapannya agar masyarakat tidak lengah dan terus bersiaga terhadap ancaman lonjakan kasus Covid-19.
BACA JUGA: Positif Tertulari Covid-19, PM Kamboja Hun Sen Batal Menghadiri KTT G20
“Data-data di atas harus menjadi perhatian kita agar masyarakat bisa mencegah, sehingga tidak jatuh sakit atau masuk rumah sakit. Apalagi kemarin yang meninggal lebih dari 40 orang, itu sudah kasus yang tinggi,” ujar Tjandra dalam siaran pers, Selasa.
Dengan lonjakan kasus Covid-19 yang terus meningkat, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu berharap masyarakat tidak mengendorkan kewaspadaan.
BACA JUGA: Malaysia Izinkan Pengidap Covid-19 Mencoblos di TPS
Sesuai aturan dalam ketentuan Protokol Kesehatan berdasarkan Surat Edaran Nomor 20/2022 yang baru dikeluarkan Satgas Penanganan COVID-19, Tjandra memberikan beberapa panduan agar masyarakat terhindar dari penularan berbagai subvarian Covid-19.
“Yang pertama, kembalikan kepatuhan terhadap protokol kesehatan sesuai aturan yang berlaku. Selalu pakai masker dan jangan lupa cuci tangan serta sebisa mungkin menghindari kerumunan sesuai situasi dan kondisi."
"Selain itu, segera vaksinasi untuk meminimalisir hospitalisasi dan kematian akibat Covid-19,” papar dia.
Kedua, lanjut Tjandra, segera lakukan tes (antigen/PCR) apabila ada kecurigaan tertular karena baru melakukan kontak dengan pasien, apalagi kalau sudah merasakan gejala-gejalanya.
“Lebih baik segera lakukan tes untuk memastikan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” tambah dia.
Satgas Covid-19 dalam surat edarannya telah memberlakukan ketentuan skrining spesifik bagi kegiatan yang melibatkan pejabat setingkat menteri ke atas (VVIP) wajib mensyaratkan hasil negatif PCR 2X24 jam.
Sementara itu, bagi kegiatan yang bukan forum multilateral dan tidak melibatkan VVIP wajib memiliki prosedur pemeriksaan gejala dan tes antigen bagi suspek Covid-19.
Selain itu, pemerintah telah merumuskan beberapa rencana strategis terkait adanya kenaikan kasus Covid-19.
Pertama, percepatan WGS terhadap semua pasien yang dirawat agar diketahui proporsi varian virus Covid-19 di Indonesia saat ini.
Selanjutnya pemerintah akan meningkatkan testing dan tracing melalui suplai reagen PCR serta mendorong aktivasi laboratorium yang ada.
Masyarakat yang terdeteksi positif kendati tidak menunjukkan gejala atau gejala ringan, diminta untuk segera melakukan isolasi agar penularan dapat dikendalikan.
Pemerintah juga akan meningkatkan kontrol dan pengawasan di bandara.
Menggarisbawahi rencana strategis pemerintah yang diharapkan bisa memberikan dampak terhadap penurunan angka kasus aktif Covid-19 di Indonesia, Prof. Tjandra mengimbau agar masyarakat memilih alat testing (antigen) yang terpercaya kualitasnya.
Dia percaya alat tes antigen Bioquick produksi Abbott yang dipasarkan untuk Indonesia, diproduksi sesuai standar pembuatannya dan terkonfirmasi bisa mendeteksi ratusan subvarian Covid-19 .
Sesuai dokumen yang dihasilkan melalui analisis berkelanjutan oleh Koalisi Pertahanan Pandemi Abbott (Abbott Pandemic Defense Coalition), dua merek alat tes antigen Abbott yang sedang dan pernah beredar di Indonesia, yaitu Bioquick dan Panbio memperlihatkan kemampuan untuk mendeteksi protein SARS-CoV-2 yang dicari pada ratusan varian/subvarian COVID-19 yang mereka analisa.
Menurut juru bicara Abbott untuk wilayah Asia Pasific, pihaknya terus memantau mutasi Covid-19 secara saksama guna memastikan bahwa alat tes dari Abbott, termasuk Bioquick COVID-19 Rapid Ag Test, dapat mendeteksinya.
"Abbott telah melakukan analisis menyeluruh terhadap Covid-19 varian baru, termasuk varian XBB, dan pengujian Abbott tetap efektif dalam mendeteksi varian tersebut," ungkap juru bicara Abbott. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seusai Libur Lebaran, ASN Depok Diwajibkan Tes Antigen
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha