Kasus Covid-19 Meningkat Setelah PTM, Bu Retno: Aneh, Sekolahnya Masih Tetap Buka 

Senin, 26 April 2021 – 22:56 WIB
Komisioner KPAI bidang pendidikan Retno Listyarti (kanan) melakukan pengawasan PTM terbatas di salah satu sekolah. Foto dokumentasi KPAI

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sepanjang 2020 sampai April 2021, telah melakukan pengawasan langsung  penyiapan maupun ujicoba pembelajaran tatap muka (PTM) di 56 sekolah.

Menurut Komisioner KPAI bidang pendidikan Retno Listyani, dari hasil pengawasan menunjukkan bahwa mayoritas sekolah  belum siap melakukan PTM.

BACA JUGA: Jumlah Sekolah Memenuhi Daftar Periksa PTM Terbatas Terus Bertambah

"Sebanyak 83,3% dan yang sudah siap hanya 16,7%," ujarnya di Jakarta, Senin (26/4).  

Namun, lanjutnya, saat pengawasan Januari sampai April  2021, mayoritas sekolah sudah siap dengan nilai rata-rata 80-an berdasarkan daftar periksa PTM versi KPAI. 

BACA JUGA: Bu Uni: Pengawas Sekolah Amanat UU Sisdiknas, Jangan Dihilangkan

Yang membuat Retno tercengang, sejumlah kasus Covid-19 terjadi di Sumatera Barat setelah gelar PTM. Dia menyebutkan, positivity rate Covid-19 di Sumatera Barat menyentuh rekor baru yakni 17,6 persen. 

"Angka itu tercatat berdasarkan hasil tes pada Selasa 20 April 2021," ujarnya. 

BACA JUGA: Dibuka Sekolah PAUD Gratis, Fokus Tumbuh Kembang Anak

Pemantauan KPAI di Provinsi Sumatera Barat dilakukan dengan bantuan jaringan guru Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).  Di antaranya, SMAN 2 Kota Padang sudah melakukan PTM terbatas sejak Januari 2021, dan pada akhir Februari sampai minggu ke-3 April  2021 tercatat pasien Covid-19 ada 10 orang. Terdiri dari 2 siswa kelas XII, 8 guru dan keluarganya.

"Anehnya hingga hari ini sekolah tetap dibuka," ucapnya.

Sebelumnya, pada Maret 2021 SMAN 1 Sumatera Barat yang merupakan sekolah berasrama, ditemukan kasus penularan Covid-19. Diduga karena tidak taat protokol kesehatan, jumlah siswa positif Covid-19 di klaster SMA 1 Sumatera Barat, Padang Panjang cukup banyak, yang semula 18 orang menjadi 61 orang. Para siswa kemudian menjalani isolasi mandiri di asrama sekolah.

Kasus serupa juga terjadi di Pesantren Ar-Risalah Kota Padang potensi pasien postiif Covid-19 mencapai 122 peserta didik dan 3 pendidik.  

"Seluruh peserta didik yang positif Covid-19 menjalani isolasi terpisah per generasi dan dalam pantauan tenaga medis Klinik Risalah Medika yang secara rutin diberikan suplemen dan vitamin karena mayoritas peserta didik yang positif tanpa gejala (OTG)," terang Retno. Sedangkan di IPDN Baso Agam, Sumatera Barat, menurut Retno, ada 25 orang Prajanya terkonfimasi positif Covid-19. 

Retno menambahkan, dalam bulan Ramadan ini, ada kekhawatiran banyak pihak. Ketika siswa ikut pesantren atau pesantren Ramadan saat pulang berpotensi menjadi virus carrier.

"Anak-anak ini menjadi ancaman bagi orang tua dan saudara terdekat mereka yang punya riwayat cormobid di rumah," tandas Retno. (esy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler