Kasus DBD Meningkat, Takeda dan Kemenkes Gencar Sosialisasi di Berbagai Kota

Minggu, 08 September 2024 – 19:40 WIB
'Langkah Bersama Cegah DBD', bagian dari kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD kemitraan antara PT Takeda Innovative Medicines dan Kementerian Kesehatan. Foto dok. Takeda - Kemenkes 

jpnn.com, BANDUNG - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kumulatif kasus demam berdarah dengue (DBD) sampai minggu ke-33 2024 sebanyak 181.079 kasus dengan 1.079 kematian.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan jumlah keseluruhan kasus sepanjang tahun 2023, yaitu 44.438 kasus DBD dengan 322 kematian.

BACA JUGA: Cegah DBD Berulang Melalui Gerakan 3M Plus dan Vaksinasi

Kota Bandung mencatatkan jumlah kasus DBD tertinggi pada periode sama dengan 46.594 kasus dan 281 kematian.

Hal inilah yang melatarbelakangi kegiatan 'Langkah Bersama Cegah DBD', bagian dari kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD kemitraan antara PT Takeda Innovative Medicines dan Kemenkes.

BACA JUGA: Siswa SMA dan SMK Ciptakan 41 Ide Inovatif Cegah Kasus DBD

"Kami menggelar beberapa kegiatan edukasi seputar DBD dan upaya pencegahannya dari 6-8 September," kata Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines Andreas Gutknecht, Minggu (8/9).

DBD adalah penyakit yang mengancam jiwa yang dapat menjangkit siapa saja.

BACA JUGA: Program Kampanye Cegah DBD Takeda dan Kemenkes Diganjar Penghargaan

Di Indonesia, semua orang berisiko terkena DBD sepanjang tahun, terlepas dari di mana mereka tinggal, usia, atau gaya hidup mereka.

Selain itu, anak sekolah dan orang dewasa yang bekerja adalah yang paling rentan terinfeksi, dan yang memprihatinkan, DBD menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak.

"Untuk mengatasi hal ini, kami sangat bersemangat menyelenggarakan edukasi dari satu kota ke kota lainnya, menyerukan agar kita menjadi lebih proaktif dan bersatu memerangi DBD,” ujarnya.

Takeda berkomitmen menjadi mitra jangka panjang bagi pemerintah, tenaga kesehatan, swasta, serta para pemangku kepentingan lainnya dalam melawan penyakit ini, baik melalui pencegahan inovatif maupun edukatif.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi mengatakan terus melakukan upaya serius mencegah dan mengendalikan DBD.

Setiap tahun, banyak warga terkena dampak penyakit ini, terutama di daerah-daerah dengan kepadatan penduduk tinggi.

Sementara, Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes Anas Ma'ruf menyampaikan Indonesia menghadapi beban signifikan yang disebabkan DBD, dengan ribuan kasus yang dilaporkan setiap tahun.

Pemerintah telah menyusun strategi nasional yang komprehensif untuk memerangi penyakit ini, dengan fokus pada penguatan sistem surveilans, pengendalian vektor, dan pemberdayaan masyarakat.

"Melalui Strategi Nasional Pengelolaan Dengue 2021-2025, kami menetapkan target menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat DBD secara berkelanjutan, " terangnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler