jpnn.com, JAKARTA - Kasus kecurangan CPNS 2021 di titik lokasi mandiri Kabupaten Buol mengundang reaksi pentolan honorer K2. Menurut Koordinator Forum Honorer Tenaga Teknis Administrasi Kategori 2 (FHTTA-K2) Indonesia Riyanto Agung Subekti alias Itong, kecurangan pernah terjadi pada rekrutmen CPNS 2013. Kecurangan saat itu malah tampak nyata serta bukti akurat.
Sayangnya laporannya honorer K2 tidak ditindaklanjuti. Bahkan honorer K2 bodong yang lulus CPNS 2013 sampai sekarang mengabdi dengan tenang.
BACA JUGA: KemenPAN-RB Bongkar Modus Penipuan Calo CPNS dan PPPK
"Rekrutmen CPNS 2013 dari honorer K2 sarat kecurangan dan paling amburadul sepanjang sejarah," kata Itong kepada JPNN.com, Sabtu (30/10).
Sedangkan rekrutmen PPPK 2021 untuk honorer, menurut Itong menjadi komoditi politik, ajang KKN, dan penzaliman terhadap honorer K2 khususnya tenaga teknis administrasi.
BACA JUGA: Buru-Buru ke Tempat Tes CPNS, Deni Masuk Kolong Truk, Mengerikan!
Dari analisis Itong, modus kecurangan CPNS 2013 kembali terulang pada seleksi CASN 2021. Dia membeberkan kronologi kecurangan pada 2013 yang hampir mirip dengan seleksi CASN 2021, yaitu:
1. Berdasarkan SE MenPAN-RB Nomor 05 Tahun 2010 honorer K2 seluruh Indonesia diverval.
BACA JUGA: Kasus Dugaan Penipuan CPNS Masih Berproses, Kapan Olivia Nathania Diperiksa?
2. Hasil verval ketemulah jumlah honorer K2 seluruh Indonesia kurang lebih ada 600 ribu segera mengikuti seleksi CPNS.
3. Tanggal, 3 November 2013 pelaksanaan tes CPNS dari honorer K2 serempak seluruh Indonesia.
4. Kecurangan mulai tampak di berbagai daerah yang dilakukan oleh oknum-oknum pejabat pemerintahan, pengurus organisasi/forum, tokoh masyarakat dan masyarakat yang punya hobi mencari rezeki melalui modus tipu-menipu.
5. Panselnas CPNS 2013 dari jalur honorer K2 mulai puyeng. Prediksi kecurangan dari tingkat pusat sampai daerah tampaknya sudah tertata rapi dan terorganisir dengan apik dan cantik.
"Gaya multilevel diterapkan dalam mengeruk keuntungan yang sering saya sebut bahwa honorer K2 dianggap lahan basah," ucapnya.
6. Pengumuman hasil seleksi CPNS 2013 dari honorer K2 tidak tepat waktu yang sesuai jadwal diumumkan minggu pertama Februari 2014 ternyata molor berkali-kali.
"Seingat saya pengumuman ditunda enam sampai tujuh kali," ujar Itong.
7. Hasil pengumuman seleksi rekrutmen CPNS 2013 sangat mengejutkan. Nomor tes yang dinyatakan lulus tes setelah dicek dan dibandingkan antardaerah khususnya di 38 kabupaten/kota se Jawa Timur hampir rata-rata mengunakan rumus statistik kelipatan (Ada yang menggunakan rumus kelipatan 3, 6 dan 9). Misal rumus kelipatan 9
……345 ( 9) = …….354
……354 ( 9) = …….363
……363 ( 9) = …….372 dst….
"Jadi percuma diadakan tes kalau nomor tes yang lulus sudah diatur sedemikian rupa," serunya.
8. Nilai hasil ujian tidak dipublikasikan.
9. Marak percaloan di mana-mana. Itong menduga honorer K2 yang dinyatakan lulus tidak menutup kemungkinan banyak yang menggunakan jalur maju tak gentar membela yang bayar.
10. Banyak ditemukan data honorer K2 yang dinyatakan lulus ternyata terindikasi bodong dari Banyuwangi, Blitar, Batang, Bandung Barat, Mamasa Sulbar, dan masih banyak dari daerah lainnya.
Itong menegaskan jika rekrutmen CPNS dan PPPK mendatang masih saja terjadi seperti ini. Jangan diharap integritas dan semangat ASN bisa kokoh dan kuat. Justru hal ini akan menggerogoti anggaran negara dan melemahkan persatuan, kesatuan bangsa.
"ASN PNS dan PPPK yang dihasilkan dari kecurangan menimbulkan kecemburuan dan kesenjangan sosial," pungkas Itong. (esy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Adil
Reporter : Mesya Mohamad