jpnn.com, GIANYAR - Penyidik Polres Gianyar, Bali, sudah memeriksa warga negara asing (WNA) asal Australia bernama Andrew Irvine Barnes terkait dugaan menyediakan tempat untuk menyelenggarakan acara yoga "Tantric Full Body Energy Orgasm Retreat” yang sempat viral di media sosial (media sosial).
Kasat Reskrim Polres Gianyar Ajun Komisaris Polisi (AKP) Lusa Lusiano Araujo mengatakan belum ditemukan ada unsur pidananya dalam kasus tersebut.
BACA JUGA: Lihat Nih, Imigrasi Jaksel Bekuk 5 WNA asal Inggris
Polisi selanjutnya akan berkoordinasi dengan Imigrasi terkait ada atau tidaknya pelanggaran keimigrasian.
"Untuk penahanan tidak dilakukan karena memang belum ada yang terpenuhi unsur pidananya untuk dilakukan penahanan, kalau untuk yang merasa dirugikan belum ada laporannya," ucap Lusa saat dikonfirmasi di Denpasar, Sabtu (6/3) malam.
Andrew Irvine Barnes bersama rekan wanitanya Xia Lee berencana membuka kelas yoga bernama "Tantric Full Body Energy Orgasm Retreat" dan mengunggahnya melalui media sosial dengan memasang tarif kepada pesertanya sebesar USD 600.
BACA JUGA: Hotman Paris Mau Berkelahi dengan WNA di Bali, Ini PenyebabnyaÂ
AKP Lusa mengatakan pihaknya sudah mengonfirmasi kepada pihak vila bahwa benar akan ada yang menggelar kegiatan yoga, tetapi kemudian acara tersebut dibatalkan.
“Kami konfirmasi ke pihak vila memang betul akan ada pihak yang melaksanakan kegiatan yaitu yoga, karena di sana juga ada matras dan sebagainya, tetapi pihak vila bilang satu hari sebelumnya acara dibatalkan oleh yang memesan dengan alasan situasi," paparnya.
Lusa juga membenarkan bahwa warga Australia ini mengunggah iklan terkait acaranya tersebut di medsos.
BACA JUGA: 4 Alasan Kenapa Pria Harus Melakukan Yoga
Namun, unggahan itu mendapat respons atau komentar yang kurang baik dan tidak lama kemudian posting-an itu dihapus oleh yang bersangkutan.
Menurut Lusa, terkait unggahan tersebut dugaan awalnya ada perbuatan melanggar asusila. Namun, dugaan tersebut belum terjadi. Acara pun dibatalkan, dan unggahan sudah dihapus.
“Kami periksa untuk klarifikasi terkait unggahannya yang viral itu. Saat diperiksa Andrew dan temannya merasa tidak pas dengan kata-kata yang diunggahnya, mereka juga tidak bermaksud mengatakan seperti yang dibayangkan. Mereka juga minta maaf karena kegiatan yang mau dilakukan itu yoga dan meditasi," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum dan HAM) Bali Jamaruli Manihuruk mengatakan acara “Tantric Full Body Energy Orgasm Retreat” yang akan diselenggarakan pada Sabtu (6/3) hingga Selasa (9/3) oleh Andrew sempat viral di media sosial.
"Saat petugas kami melakukan pengecekan tidak terlihat adanya kegiatan di vila yang tampak tertutup rapat tersebut. Acara tersebut memasang tarif kepada peserta sebanyak 600 dolar Amerika Serikat atau setara dengan sekitar Rp 8 juta. Menurut informasi yang didapatkan kegiatan tersebut akan dibatalkan dikarenakan viralnya pemberitaan terkait kegiatan tersebut," kata Jamaruli.
Selain itu, setelah memeriksa dokumen keimigrasian dan izin tinggal Andrew bahwa ia adalah pemegang ITAS Investor dengan masa berlaku hingga 8 November 2022 dan rekannya Xia Lee yang bertugas sebagai admin kegiatan acara yang juga pemegang Itas Investor. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy