Kasus Khashoggi Jadi Amunisi Musuh-Musuh Dinasti Saud

Rabu, 12 Desember 2018 – 22:26 WIB
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud bersama putranya, Pangeran Muhammad bin Salman. Foto: REUTERS

jpnn.com, LONDON - Kasus pembunuhan Jamal Khashoggi menjadi amunisi para aktivis Arab Saudi yang tinggal di luar negeri untuk menyerang Dinasti Saud.

Apalagi pemerintah Turki tak henti-hentinya berusaha mengaitkan pembunuhan itu dengan Pangeran Muhammad bin Salman (MBS).

BACA JUGA: Erdogan Ajak Negara-Negara Lain Keroyok Saudi

Itu terungkap dalam konferensi diaspora Saudi yang berlangsung di London, Inggris, pada Minggu (9/12). Acara yang dimotori organisasi HAM ALQST dan Diwan London tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh oposisi Saudi.

"Oposisi menuntut kesetaraan hak, perwujudan demokrasi, dan keadilan proses hukum. Kami semua menyerukan hal yang sama," tegas Kepala ALQST Yahya Assiri seperti dikutip Al Jazeera.

BACA JUGA: Biometric Umrah Berlaku, Indonesia Lobi Arab Saudi

Tokoh-tokoh oposisi Saudi dari AS, Kanada, Australia, Jerman, dan Swiss mengamini perkataan Assiri tersebut.

Sebagian besar menganggap kasus Khashoggi sebagai momentum untuk membenahi Saudi. Menurut mereka, sekaranglah saat yang tepat untuk bersatu melawan kekuasaan opresif MBS. (sha/c6/hep)

BACA JUGA: Transkrip dari Turki Ungkap Kebohongan Saudi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Abaikan Perundingan Damai, Saudi Terus Bombardir Yaman


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler