Transkrip dari Turki Ungkap Kebohongan Saudi

Selasa, 11 Desember 2018 – 05:50 WIB
Jamal Khashoggi. Foto: Sky News

jpnn.com - Setelah memasuki gedung Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, Jamal Khashoggi tahu ada yang tidak beres. Kecurigaannya makin besar setelah orang pertama yang ditemuinya di gedung perwakilan diplomatik tersebut adalah Jenderal Maher Abdulaziz Mutreb.

Benar saja, nyawa kolumnis The Washington Post itu melayang pada hari tersebut. 2 Oktober 2018.

BACA JUGA: Abaikan Perundingan Damai, Saudi Terus Bombardir Yaman

''Saya tidak bisa bernapas.'' Kalimat itu berulang-ulang meluncur dari bibir Khashoggi. Demikian keterangan sumber CNN yang sempat membaca transkrip lengkap rekaman audio terakhir tunangan Hatice Cengiz tersebut sebelum ajal menjemput.

Menurut sumber yang identitasnya tidak mau diungkap itu, Khashoggi bercakap-cakap dengan Mutreb sebelum dihabisi.

BACA JUGA: Kasus Khashoggi: Senat AS Anggap MBS Gila dan Berbahaya

Mutreb adalah mantan diplomat Saudi. Kini dia menjabat petinggi intelijen. Dia juga menjadi orang kepercayaan Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS).

Sumber itu memaparkan bahwa Khashoggi sempat menanyakan tujuan Mutreb menemuinya di gedung konsulat tersebut. ''Kamu akan pulang,'' kata Mutreb singkat sebagaimana ditirukan sumber CNN tersebut.

BACA JUGA: Tak Berani Sikat MBS, Rezim Erdogan Sasar Qathani

Tidak lama kemudian, seseorang menutup kepala Khashoggi dengan kantong plastik. Sebagaimana yang diberitakan media-media Turki, Khashoggi meronta. Pria 59 tahun tersebut tidak bisa bernapas.

Itulah kalimat terakhirnya sebelum tewas di tangan para eksekutor Saudi. Soal itu, Saudi menyatakan bahwa Khashoggi mati karena tidak sengaja tercekik.

Dalam transkrip lengkap tersebut, menurut sumber CNN, tidak banyak dialog. Ada suara aktivitas pembunuhan. Terdengar jeritan, suara terengah-engah, suara gergaji, dan suara orang memotong.

Turki telah mengirimkan transkrip tersebut kepada beberapa negara sekutunya. Terutama negara-negara di Eropa. Namun, hanya Saudi dan Amerika Serikat (AS) yang mendapat transkrip plus rekaman audionya.

Saat ini sebagian besar Kongres AS sudah meminta pemerintah bersikap tegas. Begitu juga Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley.

''Pemerintahan MBS melakukan (pembunuhan) ini. Jadi, dia secara teknis bertanggung jawab,'' tutur Haley pada The Atlantic.

Pernyataannya itu bertentangan dengan sikap Presiden AS Donald Trump selama ini selalu membela Saudi dan MBS.

Sementara itu, Saudi bersikukuh tidak akan menyerahkan para pelaku pembunuhan Khashoggi ke Turki. ''Kami tidak akan mengekstradisi penduduk kami,'' tegas Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al Jubeir. (sha/c14/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Jokowi Minta Arab Saudi Tidak Ikut Campur Indonesia


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler