Kasus Khashoggi: Senat AS Anggap MBS Gila dan Berbahaya

Kamis, 06 Desember 2018 – 17:25 WIB
Pangeran Muhammad bin Salman di KTT G20. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Keterangan Direktur CIA Gina Haspel berhasil meyakinkan Komisi Luar Negeri Senat Amerika Serikat. Kini para senator itu tak ragu lagi mengatakan bahwa Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) adalah otak pembunuhan Jamal Khashoggi.

Haspel hari memberi keterangan tentang temuan dinas rahasia mengenai kasus pembunuhan Kashoggi kepada para anggota komisi Hubungan Luar Negeri di Senat AS dalam sebuah pertemuan tertutup, Selasa (4/12).

BACA JUGA: Tak Berani Sikat MBS, Rezim Erdogan Sasar Qathani

Pemerintahan Trump tadinya menolak kehadiran Gina Haspel di Senat. Sebagai gantinya, Trump mengirim Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan James Mattis. Namun para anggota komisi bersikeras menuntut keterangan langsung dari pimpinan CIA.

Seperti diketahui, Trump mengabaikan bukti-bukti dari CIA lantaran takut merusak hubungan dagang dengan Saudi. Namun, Senat tidak peduli dengan hal tersebut. Selain keterangan Haspel, Komisi Luar Negeri juga mendengarkan rekaman audio pembunuhan Khashoggi milik intelijen Turki.

BACA JUGA: Pangeran MBS Bakal Tengok Investasi Saudi di Cilacap

Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri senator Bob Crocker mengatakan kepada wartawan, bagi dia sudah jelas, siapa yang berada di balik pembunuhan di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul itu.

"Saya tidak punya pertanyaan lagi di benak saya, bahwa Putra Mahkota (MBS) yang memerintahkan pembunuhan itu, dan dia juga mengetahui setiap situasi jalannya peristiwa itu," kata Crooker yang merupakan rekan Trump di Partai Republik.

BACA JUGA: Gara-Gara Khashoggi, MBS Disemprot Macron, Dicuekin Erdogan

Senator Bob Menendez dari Partai Demokrat juga mengatakan hal yang sama. Dia pun langsung mendesak agar AS memberi tanggapan tegas atas kasus Kashoggi.

Senator Lindsey Graham, salah seorang pendukung Trump, sekarang berbalik menuding MBS. Dia juga menyebut posisi Trump bisa membahayakan integritas AS di mata dunia. Dia menyebutkan, hubungan Amerika Serikat dan Arab Saudi memang penting, dan layak dipertahankan. "Tapi tidak di atas segala-galanya," tegas dia.

Lindsey Graham selanjutnya mengatakan MBS menunjukkan karakteristik seorang pemimpin yang gila dan berbahaya. Pembunuhan Khashoggi yang brutal adalah buktinya. "Dia (MBS) bukan lagi mitra yang bisa dipercaya Amerika Serikat," tegas Graham. (ina/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pangeran MBS Terancam Tak Bisa Pulang dari Argentina


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler