jpnn.com, BUENOS AIRES - Saat matahari tepat di atas kepala, Jumat siang (30/11) waktu Buenos Aires, Argentina (Sabtu dini hari WIB), Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendapat kesempatan bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS) di sela acara G20 Leaders Summit.
Pertemuan kedua pemimpin dari negara muslim terbesar di dunia tersebut berlangsung akrab. Keduanya saling bertukar salam sebelum memulai pertemuan yang berlangsung tertutup.
BACA JUGA: Gara-Gara Khashoggi, MBS Disemprot Macron, Dicuekin Erdogan
Pada pertemuan di Costa Salguero Center yang steril dari media itu, JK ditemani Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin serta Menkominfo Rudiantara. Pangeran MBS menyambut rombongan JK dengan didampingi para menteri dan penasihatnya.
Setelah pertemuan sekitar 20 menit, JK menyampaikan poin-poin kesepakatan yang dicapai. Salah satu komitmen penting adalah Saudi ingin menambah investasi di Indonesia.
BACA JUGA: Arab Saudi Beli Senjata Amerika Senilai Rp 215,6 T
''MBS berencana berkunjung langsung ke Indonesia tahun depan, sekitar Februari sampai Maret, untuk membicarakan hubungan ekonomi dua negara. Khususnya investasi kilang minyak Arab Saudi di Cilacap,'' papar JK yang mengenakan setelan jas safari dengan dasi kuning.
Dia mengungkapkan, investasi pengembangan kilang minyak di Cilacap itu sampai saat ini belum dimulai.
BACA JUGA: Pangeran MBS Terancam Tak Bisa Pulang dari Argentina
MBS berharap pembangunan kilang dengan nilai investasi USD 6 miliar (sekitar Rp 87 triliun) itu bisa dipercepat. Dalam pertemuan, kepada calon ahli waris takhta Kerajaan Arab Saudi tersebut,
JK mengakui bahwa keterlambatan itu lebih banyak disebabkan pihak Indonesia. "(Masalahnya) ada di pembebasan lahan, persetujuan, dan (permasalahan) lainnya. Mereka minta agar dipercepat," ujarnya.
Selain soal kilang minyak di Cilacap, kerja sama digitalisasi ekonomi turut dibahas. Bahkan, sempat ada pembahasan antara Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dengan pejabat urusan ekonomi dari Saudi.
Gencarnya tekanan dunia untuk pengusutan kasus kematian kolumnis Jamal Khashoggi di Saudi juga disinggung dalam pertemuan. Tampaknya, MBS ingin JK mendengar langsung perkembangan terbaru pengusutan kasus tersebut dari dirinya.
"MBS menyampaikan, soal Khashoggi, sudah dilakukan penahanan terhadap 11 orang di Saudi," ungkap JK.
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyebutkan, rencana investasi pengembangan kilang di Cilacap tersebut merupakan bagian dari kerja sama antara Pertamina dan Saudi Aramco.
"Selain di Cilacap, ada juga di Balikpapan dan Tuban sebagai bagian dari program RDMP Pertamina. Bahkan, pada 2016 sudah dijajaki untuk membuat perusahaan patungan untuk kilang Cilacap. Hanya, kerja sama investasi tersebut memang belum ada realisasinya," ujarnya saat dihubungi kemarin. (jun/agf/c5/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pangeran MBS Minta Bertemu Erdogan di Argentina
Redaktur & Reporter : Adil