jpnn.com, JAKARTA - Komika sekaligus sutradara, Ernest Prakasa ikut berkomentar soal tuntutan setahun terhadap pelaku penyiraman air keras ke wajah penyidik KPK, Novel Baswedan.
Menurut Ernest Prakasa, kasus Novel Baswedan ini dramatis ibarat kisah sebuah novel.
BACA JUGA: Musni Umar Membandingkan Penyerang Novel dengan Ahmad Dhani dan Habib Bahar
"Kasus Pak Novel, ironisnya, memang dramatis bagai kisah sebuah novel. Sayangnya ini novel bergenre komedi, yang rasanya lebih ke tragis daripada lucu (emoji sedih)," ungkap Ernest Prakasa lewat akun Twitter miliknya, Sabtu (13/6).
Sutradara Susah Sinyal itu menyayangkan, tuntutan ringan terhadap pelaku penyiraman air keras ke penyidik KPK.
BACA JUGA: Komentar Ernest Prakasa soal Pelonggaran PSBB
Ernest Prakasa menilai kasus tersebut berpotensi, melestarikan praktek korupsi di negeri ini.
"Apakah Pak Jokowi koruptor? Menurut gw sih enggak. Tapi ada penyidik KPK dianiaya lalu tersangkanya tidak dihukum berat, apakah pemerintahan seperti ini akan melestarikan korupsi? Menurut gw sih iya," sambung Ernest Prakasa.
BACA JUGA: Tanggapan Jubir Habib Rizieq terhadap Kasus Novel Baswedan
Twit Ernest Prakasa spontan menuai reaksi dari netizen. Banyak followers yang mengaku setuju dengan pendapat pria 38 tahun tersebut.
Seperti diketahui, pelaku penyiraman air keras ke penyidik KPK Novel Baswedan dituntut setahun penjara dalam sidang yang digelar baru-baru ini.
Pelaku merupakan dua oknum polisi, yaitu Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette.
Tuntutan tersebut menuai polemik dan menjadi perbincangan publik. Sebab banyak pihak yang mempertanyakan kenapa pelaku dituntut ringan. (mg3/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra