Kasus Pelanggaran HAM Kurang Ampuh Goyang Prabowo

Minggu, 11 Mei 2014 – 11:29 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kasus pelanggaran Hak Azazi Manusia (HAM) 1997/998 yang terus dimainkan untuk menggoyang pencalonan Prabowo Subianto sebagai presiden dinilai tak berpengaruh siginifikan. Penyebabnya, masyarakat kalangan bawah tak paham mengenai isu HAM tersebut.

Menurut Dosen Ilmu Politik UIN Jakarta Pangi Syarwi Chaniago, isu pelanggaran HAM yang menjadi titik lemah capres Partai Gerindra itu selama ini dimanfaatkan kompetitor untuk menurunkan elektibilitasnya.

BACA JUGA: Dorong Abraham Cawapres Jokowi, Sarankan ICW Bertaubat

"Tapi ternyata relatif tidak terlalu besar pengaruhnya. Masyarakat kelas menengah ke bawah banyak yang tidak mengerti tentang HAM, sejenis apa itu HAM, bahkan mereka betul-betul buta mengenai HAM itu sendiri," kata Pangi dihubungi Minggu (11/5).

Isu HAM yang membayangi Prabowo menurutnya relatif hanya dipahami kalangan masyarakat menengah ke atas. Namun dia menilai pemilih Indonesia didominasi oleh masyarakat menengah ke bawah sehingga kasus HAM Prabowo tidak terlalu signifikan untuk mengoyang elektibilitas Prabowo.

BACA JUGA: Wakil Ketua DPR Sebut Wakil Rakyat Malas Garap UU

Sebelumnya, sekelompok orang yang bergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Lupa menilai bahwa Prabowo Subianto tidak pantas maju menjadi kandidat presiden 2014. Alasannya, Prabowo diduga kuat memiliki permasalahan hukum terkait penghilangan paksa 13 aktivis tahun 1997-1998.

Belakangan kembali muncul ke permukaan tuduhan kasus-kasus pelanggaran berat yang ditujukan ke Prabowo.

BACA JUGA: Demi Jokowi, Daerah Berpenduduk Padat Harus Dikuasai

"Saat Prabowo maju sebagai calon wakil presiden bersama Megawati Soekarno Putri pada pemilu 2009, namun persoalan HAM Prabowo tak diungkit sehebat hari ini," cetusnya.

Nah supaya adil, lembaga survai mesti mempublikasikan kelemahan kelemahan masing-masing capres. Apakah kasus HAM Prabowo memiliki dampak yang besar terhadap pilihan publik? Apakah kasus capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) yang tak amanah menyelesaikan janji-janji Jakarta Baru lalu melompat mencalon Presiden, memiliki dampak besar terhadap elektibilitasnya?

"Kalau di publikasikan kelemahan-kelemahan capres Prabowo dan Jokowi ini sangat bagus, sehingga pemilih lebih rasional dalam memutuskan siapa yang tepat menjadi Presiden Indonesia kedepannya," tandasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Adik Prabowo Anggap Perusahaan Asing Mitra Bisnis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler