jpnn.com - BANJARMASIN - Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan mengungkap kasus pembunuhan di Kabupaten Banjar, Kalsel.
Tim gabungan Polres Banjar bersama Ditreskrimum Polda Kalsel menangkap empat tersangka terkait kasus pembunuhan itu.
BACA JUGA: Kasus Pembunuhan Pegawai RRI Sorong Diungkap Polisi, Pelaku Terancam Hukuman Berat
Adapun kasus pembunuhan itu buntut penutupan jalan hauling atau jalan tambang di Desa Mangkauk, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar.
"Setelah pelaku pertama Y ditangkap, perkembangan sampai hari ini ada tiga lagi diringkus, yaitu berinisial R, YF dan S," kata Direktur Reskrimum Polda Kalsel Kombes Hendri Budiman di Banjarmasin, Senin (3/4).
BACA JUGA: Polda Kalsel Gelar Operasi Sikat Intan 2023, Perintah Irjen Andi Rian Sangat Tegas
Setelah menangkap empat pelaku, polisi kini masih terus melakukan pengembangan guna mendalami apakah masih ada tersangka lain dalam kasus pembunuhan tersebut.
Termasuk menelusuri jika memang ada aktor intelektual yang memberikan perintah dan menggerakkan pelaku melakukan aksi sadis terhadap korban berinisial SB (60).
BACA JUGA: Persiapan Mengawal Pemilu 2024, Brimob Polda Kalsel Asah Kemampuan Urban Warfare Personel
Hendri mengatakan dalam penanganan perkara ini, dilakukan investigasi bersama antara Polres Banjar dan Polda Kalsel.
Hal itu sebagaimana perintah Kapolda Kalsel Irjen Andi Rian R Djajadi, agar melakukan pengusutan kasus ini secara tuntas.
"Kami mengimbau bagi pelaku lainnya yang merasa terlibat segera menyerahkan diri jika tak ingin diambil tindakan tegas," kata perwira menengah Polri ini.
Diketahui, kasus pembunuhan terhadap SB berawal dari proses penutupan jalan hauling oleh korban yang merasa punya hak atas lahan yang digunakan sebagai rute tambang.
Kemudian, ada perintah dari atasan pelaku untuk membuka portal dengan cara apa pun lantaran tak terima dengan aksi penutupan itu.
Korban ditemukan tewas pada Rabu (29/3) dengan luka bacok dan tembak di kepala yang oleh polisi dilakukan uji balistik forensik terhadap bukti-bukti dari senjata api yang diduga digunakan dalam aksi pembunuhan itu. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi