Kasus Pemerasan Ini Rusak Citra Pariwisata Batam

Senin, 18 April 2016 – 06:59 WIB
Mark Thang dan Samantha Moberg, sepasang WN Singapura jadi korban pemerasan di Bukit Clara Batamcentre, Batam, Kepri, Minggu (17/4) siang, membuat laporan di Mapolsek Batam Kota. Foto: Dalil Harahap/batampos/JPG

jpnn.com - BATAM - Kota Batam adalah salah satu lokasi yang menarik untuk dikunjungi para wisatawan. Tidak hanya domestik, tapi turis asing juga banyak yang melancong menikmati tempat wisata Batam dan objek wisata lainnya.

Namun, gara-gara ulah sejumlah penjahat jalanan, magnet tujuan wisata di kota industri yang bertetangga dengan Singapura dan Malaysia ini jadi tercoreng. 

BACA JUGA: Jabatan Wagub Kepri Kosong, Siapa Penggantinya?

Dua turis asal Singapura menjadi korban pemerasan sejumlah orang tak dikenal (OTK) di kawasan Bukit Clara, Batamcentre, Batam, Minggu (17/4) siang. 

Akibatnya, korban bernama Mark Thang dan Samantha Moberg itu kehilangan ponsel, uang tunai Rp 500 ribu dan 300 SGD.

BACA JUGA: Tebing Tinggi 25 Meter itu Tiba-tiba Runtuh..

Diceritakan Mark, aksi penodongan itu terjadi saat ia bersama kekasihnya sedang mengabadikan keindahan pemandangan “Welcome to Batam” di kaki bukit Clara melalui ponsel. 

Kemudian dua orang pelaku yang mengendarai sepeda motor menghampirinya sambil membawa sebilah parang.

BACA JUGA: Dihantui Narkoba, Banyak Kafe Disasar

"Saya tak mau melawan. Ada parangnya. Itu orang (pelaku) ambil semua barang-barang kami,” ujar Mark menirukan perkataan pelaku di Mapolsek Batamkota seperti dikutip dari Batam Pos (Jawa Pos Group).

Dia menjelaskan selain merampas barang miliknya, pelaku juga mengancam kekasihnya. Barang milik Samantha berupa ponsel turut dirampas pelaku.

"Saya kasih semuanya. Rokok juga," tutur pria 26 tahun tersebut.

Menurutnya, pelaku mempunyai postur tubuh sedang. Pelaku mengenakan baju kaus dan mengenakan helm. Dia mengaku tak mengetahui plat nomor sepeda motor yang dikendarai pelaku.

"Kalau plat nomor saya tak hafal. Mereka laju," jelasnya.

Dia berharap aparat penegak hukum bisa menangkap pelaku. Mengingat aksi pelaku tersebut mengancam nyawa dan merugikan pengunjung.

"Takut lah. Tak bisa apa-apa," tutup Mark. 

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Memo Ardian mengatakan masih melakukan pengembangan terhadap laporan korban. "Masih lidik," ujarnya singkat.(opi/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sabar! Tersangka Baru Korupsi Bansos Daerah Ini Segera Ditangkap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler