Kasus Penembakan di Rumah Irjen Ferdy Sambo Diberi Atensi Jokowi, Harus Diusut Tuntas

Kamis, 14 Juli 2022 – 00:03 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet ikut menyoroti kasus penembakan di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat alias J.

Menurut Bamsoet, kasus itu harus diselesaikan secara tuntas. Sebab, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan atensi di kasus tersebut.

BACA JUGA: Heboh Penembakan di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Presiden Jokowi Sampai Ikut Komentar

"Saya prihatin atas peristiwa yang menjadi atensi dari banyak pihak dan secara khusus berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberikan atensi," kata politikus Partai Golkar itu dalam siaran persnya, Rabu (13/7).

Jokowi di Subang pada hari Selasa (12/7) kemarin meminta penuntasan pengusutan kasus baku tembak yang melibatkan Brigadir J dan Bharada E itu.

BACA JUGA: Novel Beberkan Persamaan Antara Aksi Koboi di Rumah Irjen Ferdy Sambo dan Penembakan 6 Laskar FPI

Menurut Bamsoet, ucapan Jokowi harus menjadi pelecut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyelesaikan kasus baku tembak tersebut.

Namun, dia meminta masyarakat bisa memercayakan pengusutan kasus baku tembak ke Polri dan tidak membangun narasi keliru.

BACA JUGA: Cerita Seno Sukarto tentang Irjen Ferdy Sambo & Nyonya, Ada yang Berubah, Ternyata

"Mari sabar menunggu informasi periodik yang akan disampaikan oleh Polri," kata mantan Ketua DPR itu.

Dua polisi terlibat dalam peristiwa baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy, yakni Brigadir J dan Bharada E.

Brigadir J tewas dalam kejadian itu, sedangkan Bharada E diamankan setelah peristiwa saling tembak.

Adapun, Brigadir J bisa berada di lokasi kejadian karena diperbantukan menjadi sopir untuk istri Irjen Ferdy, Putri Candrawathi.

Sementara itu, Bharada E yang menjadi anggota Brimob diperbantukan sebagai asisten pengawal pribadi Irjen Ferdy.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan peristiwa saling tembak berawal dari Brigadir J keluar dari kamar Putri Candrawathi.

Brigadir J awalnya masuk ke kamar pribadi eks Dirtipidum Bareskrim Polri itu saat Putri Candrawathi sedang beristirahat.

Setelah memasuki kamar, J disebut melecehkan istri perwira tinggi Polri itu sembari menodongkan senjata api.

"Brigadir J melakukan tindakan pelecehan dan juga menodongkan senjata pistol kepada istri Pak Kadiv," beber Brigjen Ramadhan, Senin (11/7) malam.

Ketika itu, istri Irjen Sambo sempat berteriak minta tolong. Teriakan itu membuat Brigadir J panik dan langsung keluar kamar.

Rupanya, teriakan Putri menarik perhatian Bharada E yang saat itu berada di lantai dua rumah tersebut.

Brigjen Ramadhan mengatakan jarak antara Brigadir J dan Bharada E sekitar sepuluh meter.

"Dari atas tangga jarak sepuluh meter, (E) bertanya ada apa? Namun, direspons tembakan oleh Brigadir J," ungkap Ramadhan.

Setelah itu, Brigadir J dan Bharada E terlibat baku tembak dan berakhir dengan kematian J. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata Brigadir J Pernah Bertugas di Dittipidum Bareskrim Polri


Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler